kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.294.000   -9.000   -0,39%
  • USD/IDR 16.585   5,00   0,03%
  • IDX 8.258   6,92   0,08%
  • KOMPAS100 1.128   -3,16   -0,28%
  • LQ45 794   -6,53   -0,82%
  • ISSI 295   3,34   1,15%
  • IDX30 415   -3,30   -0,79%
  • IDXHIDIV20 467   -5,39   -1,14%
  • IDX80 124   -0,60   -0,48%
  • IDXV30 134   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 130   -1,48   -1,13%

Jakarta Setiabudi garap delapan proyek tahun depan


Kamis, 20 November 2014 / 09:45 WIB
Jakarta Setiabudi garap delapan proyek tahun depan
ILUSTRASI. Promo PegiPegi Selama Juni 2023, Nikmati Diskon Hotel Mulai dari Rp 50.000-an


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT)  memastikan menggarap sekitar delapan proyek sepanjang 2015. Supaya lancar, pengembang ini siap menganggarkan belanja modal Rp 1,2 triliun tahun depan.

JSPT sudah mengalokasikan sumber dana belanja modal "Nanti sekitar 70% dari perbankan dan 30% dari kas internal," kata Lie Erfurt Chandra Putra Asali, Direktur Jakarta Setiabudi Internasional, Rabu,  (19/11).

Beberapa proyek yang siap digarap adalah properti terpadu (mixed use) Mega Kuningan di Jakarta Selatan, superblok Puri Botanical di Jakarta Barat, proyek terpadu Jogjaone di Yogyakarta, Apartemen Blok E di Jakarta Barat, area terpadu Blok Balong di Jakarta Barat, kondominium dan ritel Sanur di Bali, Mercure Resort Sanur di Bali dan Limited Service Hotel Simpang Lima di Semarang. Seluruh proyek ini dikerjakan dalam kurun waktu dua tahun sampai 4,5 tahun.

Sayang, Chandra enggan merinci nilai investasi dari masing-masing proyek. Namun untuk proyek terbesar adalah superblok  Mega Kuningan senilai Rp 500 miliar dan hotel Andas di Bali sebesar Rp 600 miliar. Untuk proyek Mega Kuningan, JSPT sudah mencadangkan dana awal Rp 160 miliar. Rencananya, proyek seluas 3,8 hektare ini siap garap  di kuartal IV-2015. Sedangkan proyek lainnya masih proses perizinan.

Meski termasuk gencar ekspansi, Jakarta Setiabudi memasang target pertumbuhan kinerja konservatif tahun depan, yaitu 10%-15% atau sama dengan tahun ini. Lim Merry, Direktur Keuangan Jakarta Setiabudi Internasional memberi penjelasan lantaran tidak semua proyek bisa kelar tahun depan.

Meski gencar menggarap proyek, Jakarta Setiabudi masih mengandalkan pendapatan berulang dari bisnis hotel. Komposisi tahun ini adalah 80% dari pendapatan berulang dan sisanya dari penjualan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×