kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.535.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.192   8,00   0,05%
  • IDX 7.100   19,12   0,27%
  • KOMPAS100 1.054   -0,98   -0,09%
  • LQ45 824   -1,82   -0,22%
  • ISSI 213   0,43   0,20%
  • IDX30 423   -1,53   -0,36%
  • IDXHIDIV20 504   -2,14   -0,42%
  • IDX80 121   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 125   0,14   0,11%
  • IDXQ30 140   -0,52   -0,37%

Jasa Marga targetkan bisnis non jalan tol Rp 645 M


Senin, 18 Januari 2016 / 11:09 WIB
Jasa Marga targetkan bisnis non jalan tol Rp 645 M


Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Bisnis inti jalan tol yang terus mekar tak menyurutkan PT Jasa Marga Tbk untuk mengembangkan bisnis non jalan tol. Perusahaan pelat merah itu ingin membukukan pendapatan non-jalan tol sebesar Rp 645 miliar pada tahun ini.

Untuk mengejar target tersebut, Jasa Marga mengandalkan tiga anak perusahaan. Pertama, Jasa Marga Properti untuk menggarap bisnis pengelolaan tempat istirahat alias rest area, dan properti di sekitar jalan tol.

Kedua, Jasa Marga Layanan Pemeliharaan yang mengelola bisnis pemeliharaan jalan tol. Lantas ketiga, Jasa Marga Layanan Operasi yang menangani bisnis jasa pengoperasian jalan tol.

Manajemen PT Jasa Marga akan memacu pendapatan ketiga anak perusahaan tadi. Termasuk mengejar pendapatan iklan di sekitar jalan tol.  Karena menggarap dengan serius bisnis non jalan tol, perusahaan ini juga menyediakan alokasi dana khusus.

"Belanja modal untuk pengembangan bisnis non jalan tol tahun ini sebesar Rp 262 miliar," terang Mohammad Sofyan, Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga Tbk kepada KONTAN, Minggu (17/1). Adapun rencana belanja modal 2016 sebesar Rp 13,89 triliun.

Perlu diketahui, dalam laporan keuangan Jasa Marga, pendapatan bisnis non jalan tol mereka catatkan sebagai pendapatan usaha lain. Per 30 September 2015, mereka mencatatkan pendapatan jasa, usaha lain sebesar Rp 340,52 miliar. Hanya sejauh ini, manajemen perusahaan belum bisa membeberkan realisasi pendapatan bisnis non jalan tol per 31 Desember 2015.

Yang pasti, target pendapatan bisnis non jalan tol tadi, menjadi bagian dari target pendapatan usaha di luar pendapatan konstruksi jalan tol tahun 2016. Tahun ini, perusahaan itu mengejar pendapatan usaha di luar pendapatan konstruksi jalan tol sebesar
Rp 8,66 triliun.

Sementara untuk bisnis inti yakni pengoperasian jalan tol, perusahaan ini akan mendapatkan tambahan jalan tol sepanjang 70 kilometer (km). Tambahan panjang itu berasal dari tiga ruas tol yang akan beroperasi, yakni Surabaya–Mojokerto Seksi 4 sepanjang 18,47 km. Dua ruas lain adalah Semarang–Solo Seksi 3 sepanjang 17,5 km dan Solo–Ngawi Seksi 1 sepanjang 35,43 km.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×