Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) telah siap dengan berbagai strategi bisnis tahun ini guna mencapai peningkatan profitabilitas emiten milik BUMN milik DKI Jakarta.
Corporate Communication PJAA Ariyadi Eko Purnomo menuturkan bahwa tahun ini Perusahaan akan fokus pada pengembangan lahan, revitalisasi Cottage Putri Duyung Ancol, serta replacement dan perbaikan kawasan wisata.
"Selain itu, kami juga fokus pada peningkatan sarana dan prasarana pelayanan pengunjung juga menjadi prioritas Utama untuk mengoptimalkan kenyamanan dalam customer journey," jelas Eko kepada Kontan, Kamis (27/2).
Ia melanjutkan, saat ini PJAA juga telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 28 Juni 2024, yang berlaku selama dua tahun, untuk menerbitkan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) senilai Rp 1,5 triliun.
PJAA juga telah menyiapkan sumber kas internal yang berasal dari belanja investasi yang sifatnya replacement. Namun besarannta tidak disebutkan dengan detail
Eko melanjutkan, di tahun 2025, PJAA akan memperkuat pengembangan wahana hiburan melalui peremajaan kawasan wisata, peningkatan fasilitas pengunjung, serta revitalisasi Cottage Putri Duyung Ancol guna menciptakan destinasi yang lebih nyaman dan modern.
Baca Juga: PJAA Urus Izin Perluasan Kawasan Ancol Barat dari 35 Ha Menjadi 65 Ha
"Dengan proyeksi sektor pariwisata yang semakin kuat dan pulih, PJAA optimis menghadapi tahun 2025 dan siap memberikan pengalaman wisata terbaik bagi masyarakat," imbuhnya.
Asal tahu saja, pada kuartal III 2024, PJAA mencatat penurunan kinerja baik pada top line dan bottom line. Melansir laporan keuangan. PJAA membukukan laba bersih Rp 100,595 miliar hingga kuartal III 2024. Ini turun 41,1% bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 170,801 miliar.
PJAA mencatatkan pendapatan bersih mencapai Rp 881,446 miliar atau turun 2,33% bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu mencapai Rp 902,565 miliar.
Dalam rinciannya, penjualan PJAA berasal dari pendapatan real estate sebesar Rp 5,67 miliar pada kuartal III2024. Kemudian pendapatan tiket mencapai Rp 628,674 miliar per September 2024, turun tipis dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 636,570 miliar.
Lalu pos pendapatan hotel dan restoran juga mengalami penurunan menjadi Rp 57,537 miliar pada periode sembilan bulan pertama tahun 2024 dari sebelumnya Rp 65,997 miliar.
Baca Juga: Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) Bidik Kunjungan 11 Juta Wisatawan
Selanjutnya, pendapatan usaha lainnya mencapai Rp 190,717 miliar per September 2024 atau turun Rp 201,681 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan beban pokok pendapatan dan beban langsung PJAA pada sembilan bulan pertama ini melesat 7,95% menjadi Rp 443,105 miliar. Sehingga laba bruto PJAA menjadi Rp 438,341 miliar atau turun 10,89%.
PJAA juga mencatat adanya penurunan jumlah aset pada kuartal III 2024 menjadi Rp 3,62 triliun, turun dari sebelumnya Rp 3,74 triliun di akhir Desember 2023. Sementara, jumlah ekuitas tercatat Rp 1,71 triliun di kuartal III 2024, naik dari sebelumnya Rp 1,68 triliun per akhir Desember 2023.
PJAA juga memiliki kas dan setara kas akhir periode sebesar Rp 269,01 miliar hingga periode September 2024, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 670,08 miliar.
Baca Juga: Laba Bersih Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) Turun 24% di 2024
Selanjutnya: Harga Rp 4,6 Juta, Ini Spesifikasi Honor X9c Indonesia
Menarik Dibaca: Ternyata Ini Tips Pencahayaan untuk Ruangan agar Terlihat Lebih Nyaman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News