kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi Kembali Izinkan Ekspor Minyak Goreng, Ini Tanggapan Apkasindo


Kamis, 19 Mei 2022 / 19:46 WIB
Jokowi Kembali Izinkan Ekspor Minyak Goreng, Ini Tanggapan Apkasindo
ILUSTRASI. Stok minyak goreng kemasan di Indomaret, Taman Cibaduyut Indah, Kabupaten Bandung, Minggu (8/5). Jokowi Kembali Izinkan Ekspor Minyak Goreng, Ini Tanggapan Apkasindo.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) mengapresiasi langkah pemerintah yang membuka kembali ekspor minyak goreng.

Ketua Umum Apkasindo Gulat Manurung mengatakan, sejak pemerintah melarang ekspor CPO, minyak goreng dan bahan baku minyak goreng, petani kelapa sawit mengalami masa sulit dan berat. Larangan ekspor tersebut juga berakibat pada anjloknya harga tandan buah segar (TBS) sampai 70%.

“Tapi kami Petani Sawit berhasil melaluinya dan menunjukkan komitmen bernegara, tidak melakukan hal hal anarkis,” kata Gulat saat dikonfirmasi, Kamis (19/5).

Gulat menyatakan, sawit merupakan sumber nafkah petani kelapa sawit sekaligus harapan dan masa depan ekonomi Indonesia, sawit juga telah menjadikan Indonesia disegani dunia. Apkasindo sepakat minyak goreng sawit (MGS) harus tersedia dan terjangkau di masyarakat (domestik).

Baca Juga: Jokowi Minta Aparat Usut Tuntas Dugaan Pelanggaran dan Penyelewengan Minyak Goreng

“Kami Petani Sawit sangat terhormat diberi kesempatan untuk mewujudkan harapan Presiden tersebut,” ucap Gulat.

Gulat mengatakan, langkah Jokowi mengambil keputusan yang tidak populer tersebut tentu sudah mempertimbangkannya dari semua aspek dan terukur. Oleh karena itu Apkasindo mengajak semua pihak menjadikan peristiwa larangan ekspor tersebut sebagai intropeksi diri sawit Indonesia.

Selain itu, menjadikannya pelajaran untuk naik kelasnya tatakelola sawit Indonesia dari aspek ekonomi, sosial, dan ekologi. Terkhusus naik kelasnya petani sawit menatap masa depannya.

“Larangan ekspor tersebut juga sudah menyadarkan Indonesia, betapa pentingnya sawit untuk Indonesia, baik dari segi ekonomi, sosial dan keberlanjutan, bahkan dunia yang dulunya selalu menomor tigakan sawit, namun di saat yang bersamaan "menjerit" ketika kran eksport ditutup oleh presiden,” ujar Gulat.

Gulat mengimbau kepada petani sawit Indonesia menjaga dan memegang komitmen untuk tetap berguna bagi Indonesia dan tentunya membayar pajak yang terkait dengan perkebunan sawit masing – masing.

Baca Juga: Jokowi Kembali Buka Keran Ekspor Minyak Goreng Mulai 23 Mei 2022




TERBARU

[X]
×