Sumber: otomotifnet.com | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Menarik tidak menarik, mobil terlaris tentu saja dilihat dari berapa banyak bisa terjual. Seperti Toyota Avanza, sebagai mobil terlaris, catatan penjualannya selalu menimbulkan rasa penasaran, baik saat meningkat, apalagi saat jualannya anjlok.
Dan Mei 2015 lalu data penjualan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencatat penjualan whole sales Toyota Avanza anjlok hanya sebesar 6.778 unit. Padahal biasanya, Toyota Avanza jualannya bisa mencapai belasan ribu unit. Bahkan, saat kejayaannya, bisa menyentuh angka puluhan ribu unit sebulan. Tumben, jualan Avanza anjlok.
Apa karena bakal hadirnya Toyota Avanza terbaru? Pertanyaan standar sih memang, namun tetap menarik. Masih ingat kan bagaimana hebohnya kemunculan sosok Toyota Avanza terbaru yang bocor beberapa minggu lalu? Terkuaknya sosok Avanza terbaru seolah menjadi cambukan, baik untuk Toyota sendiri, maupun konsumen yang sedang mengincar mobil keluarga tersebut.
Dari sisi konsumen, (mungkin) yang tadinya sudah merogoh kantung untuk membayar tanda jadi pembelian Toyota Avanza, menjadi batal karena tergiur dengan godaan model terbaru dari Toyota Avanza.
Pengaruh tidak berpengaruh, saat konsumen benar-benar menunggu hadirnya model terbaru dari Toyota Avanza, maka mau dikemanakan stok puluhan ribu unit tersebut saat konsumen jadi ogah-ogahan membelinya? meskipun kita tau sebentar lagi lebaran dan konsumen butuh kendaraan.
Toyota pastinya bakal langsung mati-matian menutup rapat isu tersebut. Bukan tanpa alasan, karena menurut sumber OTOMOTIFNET, kabarnya stok Toyota Avanza model saat ini masih sekitar puluhan ribu unit, sehingga Toyota harus berfikir keras untuk membuang stok tersebut kepasaran.
Toyota mengatakan, bukan penjualan Toyota Avanza yang anjlok, namun ada penyesuaian suplai dari Agen Pemegang Merek (APM) ke dealer untuk menyeimbangkan suplai dan permintaan. Toyota terlalu banyak melepas unit ke dealer di awal tahun, namun khilaf memprediksi kalau pasar bakal lesu tahun ini, sehingga stok pun menumpuk. Ditambah, ada kabar rencana hadirnya model Avanza terbaru.
Tak berhenti sampai disitu, Toyota mulai menyebar isu lain kalau meskipun bakal ada model baru, justru model yang ada saat ini malah makin laris dipasaran. Kenapa bisa begitu? Salah satu kemungkinannya adalah godaan diskon besar!
Ya, bukan rahasia lagi kalau Toyota Avanza yang biasanya hanya 'dijatahi' diskon dikisaran Rp 10 jutaan kebawah, kali ini tiba-tiba melonjak jadi belasan juta bahkan puluhan juta, tergantung negosiasi konsumen dengan dealer.
Diskon (sepertinya) masih menjadi senjata ampuh untuk membuang kelebihan stok kepasaran, apalagi disaat pasar masih lesu. Logika bisnis sederhana saja, dengan istilah populernya 'Cucui Gudang".
Lebih baik margin profit berkurang toh, dibanding unit-unit dibiarkan menumpuk. Biaya juga bakal lebih tinggi, karena 'menyimpan' stok tentu butuh biaya, baik sewa tempat maupun perawatan.
Sehingga wajar kalau pada akhirnya, konsumen tetap 'dipaksa' memilih. Mau model atau harga? Model baru (mungkin) tanpa diskon pada awal kelahirannya, sementara model saat ini tetap menggoda dengan potongan harga yang lumayan.
Jadi, anjloknya jualan whole sales Toyota Avanza karena memang ada penyesuaian suplai dan permintaan, atau karena bakal hadirnya model terbaru atau ada sebab lain? Karena sekali lagi, tumben jualan Avanza anjlok! (Bagja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News