Reporter: Puspita Saraswati | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Resmi menjajaki 70 kota/kabupaten di Indonesia, Go-Jek optimis dapat menunjang pertumbuhan UMKM di Indonesia secara berkelanjutan.
Hal ini diakui oleh Nadiem Makarim, CEO sekaligus Founder Go-Jek yang mengatakan bahwa ada lebih dari 100 juta transaksi melalui aplikasi Go-Jek setiap bulannya.
"Pencapaian Go-Jek sebagai aplikasi pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tidak lepas dari dukungan mitra driver, konsumen dan juga pemerintah," katanya dalam acara Peluncuran Operasional Go-Jek di Sabang dan Merauke, Rabu (15/8).
Berdasarkan data Business Intelligence Go-Jek (Juli 2017-Juli 2018) menunjukkan dalam satu tahun terakhir, jumlah mitra yang bergabung dalam ekosistem Go-Jek rata-rata tumbuh sebesar 346,2%.
Di sektor kuliner, Kevin Aluwi, Chief Financial Officer (CFO) sekaligus Co-Founder Go-Jek mengungkapkan rata-rata volume penjualan UMKM meningkat 3 kali lipat semenjak bergabung dengan Go-Food.
"Kami bangga teknologi Go-Jek dapat dinikmati terutama pelaku UMKM dan pengusaha mikro. Seperti mitra merchant Go-Food yang 85% diantaranya merupakan usaha mikro kecil yang hanya memiliki 1 atau 2 gerai saja, sehingga mereka merasakan dampak pada membaiknya kualitas hidup mereka setelah bergabung dengan Go-Food," jelasnya.
Nadiem juga menambahkan, tidak hanya dari dalam negeri saja Go-Jek mendapatkan respon positif, hal yang sama juga terjadi di negara ekspansi Go-Jek, Vietnam dengan aplikasi Go-Viet-nya.
"Go-Viet yang baru berjalan 2 minggu di kota Ho Chi Minh, sudah berhasil meraih 15% pangsa pasar di Ho Chi Minh. Ini luar biasa, kami ingin terus memberikan kesempatan yang sama bagi masyarakat di negara Asia Tenggara lainnya untuk dapat merasakan manfaat Go-Jek dalam mempermudah kehidupan sehari-hari mereka," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News