Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Jumlah peserta tender pengadaan tabung gas ukuran 3 kilogram (kg) tahap kedua naik tajam. Jika pada tender pertama awal 2009 lalu hanya 34 perusahaan yang berpartisipasi, kini peserta tender bertambah menjadi 57 perusahaan.
Lonjakan jumlah peserta itu akan membuat persaingan semakin sengit. Padahal, Menurut Tjiptadi, Ketua Umum Asosiasi Tabung Baja (Asitab), kini kue yang diperebutkan sudah berkurang.
Pada tender Rabu besok (29/7), kata Tjiptadi, Pertamina hanya menenderkan sekitar 20 juta tabung gas atau mungkin kurang dari itu. "Ini hanya sisa dari target penyerapan," katanya.
Catatan saja, pemerintah menargetkan membagikan 46 juta tabung gas. Dari jumlah itu, 10 juta tabung merupakan jatah perusahan pelat merah (BUMN) dan 16 juta sudah ditender di tahap pertama.
Tjiptadi bilang, sebanyak 23 peserta tender kedua itu merupakan perusahaan baru. "Dari total peserta tender, sebanyak 34 peserta merupakan anggota Asitab, dan sisanya produsen baru," ujarnya.
Melihat kejanggalan ini, anggota Asitab cemas. Mereka meminta Pertamina lebih selektif memilih peserta yang boleh mengikuti tender. Tak hanya itu, mereka juga menyurati Departemen Perindustrian (Depperin) agar tak terlalu mudah memberikan izin usaha produksi tabung.
Sementara Pemerintah mengaku tak dapat membatasi jumlah produsen tabung di dalam negeri. Sebab, pembatasan seperti itu melanggar ketentuan organisasi perdagangan dunia alias World Trade Organization (WTO).
“Mereka juga tak perlu kuatir. Sebab, Pertamina pasti akan menyeleksi peserta tender secara ketat. Dan, tak semua peserta yang mengajukan diri bakal lolos," kata Direktur Industri Logam Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Tekstil dan Aneka Departemen Perindustrian (Depperin) I Putu Suryawirawan.
Lagi pula, imbuh I Putu, ada persyaratan yang belum tentu bisa mereka penuhi, misalnya kepemilikan SPPT SNI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News