Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) optimistis bulan Ramadan 2025 akan menjadi momen penting untuk kinerja bisnis perseroan. Menyambut kesempatan tersebut, perusahaan telah menyiapkan serangkaian strategi pemasaran dan inisiatif untuk memaksimalkan peluang di bulan suci ini.
Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, menegaskan bahwa Ramadan adalah periode yang sangat berarti, baik bagi masyarakat Indonesia maupun bagi Unilever. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Benjie meyakini bahwa pemasaran di bulan Ramadan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap berbagai produk Unilever.
"Kami akan terus menjalankan program-program pemasaran yang telah sukses di masa lalu, seperti dari merek Royco dan Bango di kategori makanan, serta inovasi di kategori perawatan tubuh dan gigi. Kami juga akan melanjutkan program kebersihan masjid dengan produk perawatan rumah,” ujar Benjie beberapa waktu lalu.
Unilever Indonesia juga berencana untuk kembali meluncurkan sejumlah inisiatif sosial, termasuk mendistribusikan puluhan ribu paket donasi untuk masyarakat yang membutuhkan. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang lebih luas di seluruh Indonesia selama Ramadan. Selain itu, Unilever akan terus memperkuat hubungan dengan konsumen melalui berbagai program yang telah berjalan sebelumnya, dengan tujuan menjalin kedekatan lebih dalam dengan masyarakat.
Baca Juga: IHSG Melonjak 2,9%, Saham-Saham Ini Jadi Top Leaders
“Selama Ramadan, kami berkomitmen untuk mendekatkan Unilever kepada konsumen Indonesia. Program-program ini akan terus kami jalankan, tidak hanya tahun ini, tetapi juga pada tahun-tahun mendatang,” lanjut Benjie.
Menghadapi tantangan pasar yang semakin kompetitif, Unilever Indonesia tetap berfokus pada peningkatan efisiensi dan optimalisasi operasional. Pada 2024, meski penjualan domestik turun 8,71% menjadi Rp34,14 triliun, perusahaan berhasil menjaga margin laba kotor yang sehat sebesar 47,6%, berkat program reset biaya yang berfokus pada efisiensi operasional dan transformasi di pabrik.
Untuk menyongsong Ramadan 2025, Unilever juga melanjutkan transformasi besar-besaran dalam distribusi dan saluran pasar. Salah satunya adalah pengurangan stok distributor hingga 50% dibandingkan tahun 2021, serta pencapaian zero overdue pada mitra distributive trade (DT), yang berkontribusi pada efisiensi biaya.
Benjie menegaskan bahwa Unilever Indonesia akan terus berinvestasi dalam memperkuat brand dan portofolio produk, serta memperluas jangkauan distribusi. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang dan membantu mengatasi tantangan di pasar yang semakin kompetitif.
“Dengan perencanaan yang matang dan upaya yang terarah, kami yakin Unilever Indonesia akan mampu mengatasi tantangan dan meraih kesuksesan jangka panjang, yang berdampak positif pada pertumbuhan kinerja perusahaan,” tandas Benjie.
Baca Juga: IHSG Melejit 2,9% Hari Ini (17/2), BBRI, BBCA, TLKM Paling Banyak Net Buy Asing
Selanjutnya: Pemerintah Garap 15 Megaproyek Hilirisasi
Menarik Dibaca: Jenis Limit KUR BSI 2025 dan Cara Pengajuan Pinjaman Syariah untuk UMKM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News