kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KAEF bekerja sama dengan RSCM–FKUI kembangkan penelitian sel punca pasien Covid-19


Senin, 10 Agustus 2020 / 18:08 WIB
KAEF bekerja sama dengan RSCM–FKUI kembangkan penelitian sel punca pasien Covid-19
ILUSTRASI. Virus Corona (cOVID-19). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah fokus mewujudkan industri farmasi dan alat kesehatan agar bisa menjadi sektor yang mandiri di dalam negeri. Artinya, mampu memenuhi kebutuhan masyarakat domestik sehingga secara bertahap dapat mengurangi ketergantungan terhadap produk-produk impor.

PT Kimia Farma Tbk (KAEF) sebagai salah satu Industri Farmasi BUMN di Indonesia senantiasa mengikuti perkembangan teknologi untuk meningkatkan kesehatan di Indonesia, antara lain kerja sama dengan RSCM–FKUI dalam Pengembangan produk Sel Punca dan metabolitnya. 

Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno menjelaskan, PT Kimia Farma Tbk bekerja sama dengan RSCM–FKUI mengembangkan penelitian Stemcell atau Sel Punca Mesenkimal asal tali pusat untuk mengatasi pasien Covid–19.

Baca Juga: Suspensi dibuka, saham INAF dan KAEF kembali diperdagangkan

"Penelitian sudah memasuki Uji Klinis Fase III dan diharapkan dapat selesai pada kuartal III 2020, yang bertujuan untuk menurunkan angka mortalitas pada kasus Covid–19," ujar Ganti kepada kontan.co.id, Minggu (9/8).

Ganti mengungkapkan, uji klinis ini telah mendapat registrasi NCT 04457609 dari clinicaltrial.gov dan mendapatkan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinis dari Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.

Selain untuk Covid-19, beberapa kasus yang dapat diterapi sel punca mesenkimal  antara lain pengapuran sendi lutut dan tulang belakang, patah tulang gagal sambung, defek tulang Panjang dan tulang belakang, cedera syaraf tulang belakang, degenerasi diskus intervertebralis, stroke tipe infark, luka bakar, penurunan visus akibat glaucoma, diabetes mellitus,  mengatasi kerutan, kebotakan dan sebagainya. 

Baca Juga: Ada pandemi corona (Covid-19), perusahaan farmasi juga melakukan adaptasi bisnis

"Langkah strategis ini merupakan bentuk nyata kolaborasi dan dukungan penuh tiga Kementerian yaitu Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Kesehatan dan Kementerian Riset Teknologi–BRIN dalam upaya mewujudkan kemandirian dan meningkatkan daya saing Industri Farmasi melalui percepatan pengembangan inovasi anak bangsa," jelas Ganti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×