kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kalbe genjot penjualan Hydro Coco 40%


Kamis, 11 Juni 2015 / 21:08 WIB
Kalbe genjot penjualan Hydro Coco 40%
ILUSTRASI. Simak 4 Cara Memilih Sunscreen untuk Bayi, Lihat Bahan dan Tekstur!


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Yudho Winarto

BATAM. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan menggenjot jumlah produksi dan penjualan minuman dalam kemasan bermerek di tahun ini. Langkah ini dilakukan oleh Kalbe untuk mengimbangi penurunan margin produk farmasi.

"Kami optimistis pertumbuhan pasar Hydro Coco akan meningkat 40% setiap tahun," ujar Ronald Unadi, Head of Marketing & Sales RTD KLBF.

Saat ini produksi Hydro Coco mencapai 55 juta kemasan per tahun. Angka ini setara dengan 13,75 juta ton air kelapa. Ini artinya pada tahun ini penjualan Hydro Coco bisa meningkat 72 juta kemasan.

Kalbe cukup yakin bisa menambah jumlah produk lantaran permintaan terus meningkat. "Pasar kami di dalam negeri dan luar negeri meningkat setiap tahunnya," klaim Yusuf Hady, Deputy Director In Charge Consumer Health Division 2 Kalbe Farma.

Saat ini, Kalbe telah memasarkan produk ke 43 kota di Indonesia dan mengekspor ke beberapa negara di Asia Tenggara. Seperti di Vietnam dan Filiphina.

Tak hanya itu, Kalbe juga akan merambah pasar baru di luar negeri. "Rencananya kami masuk ke Eropa, Amerika dan Jepang," tutur Yusuf.

Maklum selama ini kontribusi penjualan ekspor Hydro Coco masih di bawah 5% dari total penjualan Hydro Coco. Nah dengan adanya tambahan pasar baru tersebut. Yusuf berharap, kontribusinya akan meningkat menjadi 6%-7% dari total penjualan.

Asal tahu saja produk Hydro Coco tak diproduksi sendiri oleh Kalbe. Tapi dikerjakan oleh partner bisnisnya yakni PT Pulau Sambu Guntung. Perusahaan ini merupakan pemilik pabrik pengolahan kelapa terintegrasi di Pulau Sambu Riau. Tak hanya mengolah air kelapa, Pulau Sambu juga mengolah mulai dari kelapa butir menjadi berbagai produk termasuk Hydro Coco dan santan.

Yusuf menjelaskan, produk Hydro Coco saat ini berada di bawah lini bisnis Kalbe Beverage. Lini bisnis ini baru berdiri pada 2008 dengan tiga produk yakni Tipco, Hydro Coco dan Love Juice. "Kontribusinya masih kecil terhadap total pendapatan Kalbe, tapi kami ingin meningkatkan menjadi lebih dari 10%," ujar Yusuf.

Hingga kuartal I-2015, laba KLBF tumbuh 7,2% dari Rp 493,1 miliar menjadi Rp 528,65 miliar secara year-on-year. Lalu penjualan naik 4,4% menjadi Rp 4,24 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×