kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kapal dan Kereta Api akan gunakan gas


Jumat, 20 Februari 2015 / 13:47 WIB
Kapal dan Kereta Api akan gunakan gas
ILUSTRASI. Program Promo BSI x Miniso diskon Rp 25.000 berlaku sepanjang tahun 2023


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah merancang proyek percontohan pemanfaatan bahan bakar gas (BBG) untuk moda transportasi kereta api dan kapal laut. Hal itu dilakukan untuk menggenjot penggunaan bahan bakar gas, sebagai bagian dari program konversi dari bahan bakar minyak (BBM) ke gas. 

Saat ini Kementerian ESDM akan melanjutkan pembahasan dengan Kementerian Perhubungan (Kemhub) untuk mempersiapkan semua regulasi pelayaran dan kereta api yang akan menjadi pengguna BBG.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmadja, kini pemerintah tengah menyiapkan sejumlah rute kapal ferry yang akan menggunakan liquified natural gas (LNG). "Rencana itu akan dibahas bersama dengan Kemhub untuk lima tahun ke depan," katanya kepada KONTAN, Kamis (19/2).

Ia optimistis upaya ini akan menghemat sekitar penggunaan BBM. Sebab, Norwegia telah menerapkan cara ini pada kapal ferry dan  mampu menghemat sekitar 25%-30% kebutuhan BBM. 

Selain menghemat BBM, pelabuhan lebih bersih karena tak ada lagi tetesan minyak. "Untuk kereta api, kami menunggu hasil General Electric (GE) yang  membangun pilot project di Amerika Serikat dan Kanada, yang akan tuntas tahun 2017," terangnya.

Nyoman berharap, penggunaan LNG sebagai bahan bakar kapal juga menjadi upaya kapal Indonesia bisa masuk lagi ke Eropa. Selama ini, kapal Indonesia dilarang masuk Eropa lantaran masih berbahan bakar solar.

Direktur Gas Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Djoko Siswanto, menambahkan,  sejumlah instansi dan perusahaan plat merah akan meneken dalam waktu dekat akan ada memorandum of understanding terkait dengan konversi BBM ke BBG. PT KAI dan Pelni akan menyiapkan kereta api dan kapal yang  menggunakan bahan bakar gas. 

Sedangkan PT PLN, Pertamina Gas dan PGN menyiapkan fasilitas penyediaan gas. "Ditjen Perhubungan Laut nanti menyiapkan lahan di pelabuhan untuk SPBG," ungkap Djoko. 

Sejauh ini, kata Djoko, sekitar 286 unit lokomotif bisa menggunakan LNG. Untuk kapal laut, kebutuhannya adalah pemasangan converter kit seharga US$ 1 juta per unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×