Reporter: Asnil Bambani Amri |
JAKARTA. Ekspor bijih nikel dari Indonesia ke berbagai negara berpotensi mengalami gangguan; terutama ekspor menuju China. Pasalnya, dua kapal pengangkut bijih nikel di perairan Pulau Iriomote, Jepang bagian Selatan, tenggelam baru-baru ini.
“Tenggelamnya kapal itu akan menganggu ekspor bijih nikel dari Indonesia,” terang Alberth Yusuf Tobogu, Direktur Ekspor Produk Industri dan Pertambangan, Kementerian Perdagangan (Kemdag) di Jakarta, Kamis (16/11).
Dua kapal pembawa bijih nikel tersebut adalah kapal MV Jian Fu Star tenggelam tanggal 27 oktober dan MV. Nasco Diamond tenggelam tanggal 9 November lalu.
Kapal yang paling banyak membawa bijih nikel tersebut adalah MV Nasco Diamond yang dikabarkan membawa sebanyak 55 ribu ton bijih nikel dari Indonesia. “Itu jumlahnya besar dan bisa menganggu,” kata Alberth yang belum mengetahui siapa pemilik bijih nickel tersebut.
Ekspor nikel ke China Januari-Agustus tercatat mencapai US$ 183 juta atau naik 170,36% dibandingkan waktu yang sama tahun lalu yang nilainya tercatat US$ 67,8 juta.
***Ekspor Bijih Nikel ke China (US$)
2005 | 2006 | 2007 | 2008 | 2009 | Jan-Aguts 2009 | Jan-Agus 2010 |
256.74 | 26.243.236 | 276.170.610 | 230.921.446 | 151.984.288 | 67.832.355 | 183.392.674 |
Data : Kementerian Perdagangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News