kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.911.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.240   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.902   20,39   0,30%
  • KOMPAS100 1.006   3,48   0,35%
  • LQ45 769   2,90   0,38%
  • ISSI 227   0,81   0,36%
  • IDX30 396   1,60   0,40%
  • IDXHIDIV20 459   1,77   0,39%
  • IDX80 113   0,49   0,44%
  • IDXV30 114   0,94   0,83%
  • IDXQ30 129   0,24   0,19%

Kata pengamat terkait perbaikan skema impor gula dan garam


Senin, 05 Oktober 2020 / 17:02 WIB
Kata pengamat terkait perbaikan skema impor gula dan garam
ILUSTRASI. Pengamat sangsi langkah pemerintah perbaiki skema impor gula dan garam bakal sukses.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat Pertanian Khudori menyangsikan efektifitas perubahan skema impor gula dan garam industri. Pemerintah berencana memindahkan izin impor gula dan garam industri ke Kementerian Perindustrian.

Selain itu, impor pun akan dilakukan langsung oleh industri pengguna termasuk makanan dan minuman.

Hal itu dilakukan pemerintah untuk menyederhanakan impor. Selain itu pemerintah juga bertujuan untuk menghilangkan rembesan gula dan garam industri ke pasar konsumsi.

"Bisa dipastikan tidak akan mengubah apa-apa, apakah memangkas mafia atau menekan perembesan," ujar Khudori saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (5/10).

Baca Juga: Kurangi impor, pemerintah siapkan Rp 40 miliar untuk bangun pabrik garam

Khudori menjelaskan bahwa berdasarkan aturan saat ini, izin impor dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan. Kementerian Perindustrian akan memberikan rekomendasi kepada industri yang mengajukan impor.

Skema impor saat ini pun disampaikan oleh Khudori telah diberikan izin kepada industri pengguna. Namun, ada industri yang menggunakan langsung, mau pun ikut mengimpor dari industri lain.

Khudori bilang permasalahan adanya rembesan saat ini adalah kurangnya penghitungan yang baik. Sehingga ada sisa impor yang akhirnya dijual dalam pasar konsumsi.

"Ketika ada pasokan berlebih, hukum pasar berlaku, mencari pasar yang memungkinkan dimasuki. Apalagi, insentif ekonomi yang ada cukup menggiurkan," terang Khudori.

Selain itu masalah lainnya adalah pengawasan dan penegakan hukum yang masih lemah. Hal itu membuat rembesan yang menekan gula dan garam rakyat tertekan.

Selanjutnya: Pemerintah merancang skema impor gula dan garam langsung oleh industri pengguna

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×