kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

KBI gaet Aprindo untuk menumbuhkan pemanfaatan sistem resi gudang


Sabtu, 21 Agustus 2021 / 11:20 WIB
KBI gaet Aprindo untuk menumbuhkan pemanfaatan sistem resi gudang
ILUSTRASI. PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) mencatat adanya registrasi Resi Gudang beras untuk pertama kali dari Kabupaten Purwakarta Jawa Barat.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemanfaatan resi gudang di Indonesia diproyeksikan  akan semakin tumbuh dalam beberapa waktu ke depan. Hal ini dikarenakan adanya sinergi terkait pemanfaatan resi gudang yang dilakukan oleh PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).

Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi mengatakan, langkah kerjasama tersebut merupakan bagian dari peran KBI sebagai pusat registrasi resi gudang untuk terus meningkatkan pemanfaatan resi gudang.

Dengan adanya sinergi ini, gudang-gudang yang dimiliki oleh para anggota Aprindo ke depan diharapkan bisa menjadi gudang SRG

"Sehingga bisa menjangkau daerah-daerah yang menjadi sentra komoditas namun belum ada gudang SRG, yang pada akhirnya akan meningkatkan volume barang yang diregistrasi ke resi gudang. Sebagai negara yang memiliki luas wilayah yang besar dan memiliki banyak komoditas, sudah selayaknya pemanfaatan Resi Gudang bisa tumbuh," kata Fajar dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/8).

Baca Juga: Simak prediksi ekonom soal prospek pertumbuhan ekonomi pada kuartal II

Sementara Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey menambahkan, pihaknya berharap anggota Aprindo tidak hanya menjadi off taker atau standing buyer, tapi juga menjadi pengelola gudang SRG.

Selain itu, bagi anggota Aprindo akan mendapatkan kepastian, pertama adalah ketersediaan produk, dan yang kedua adalah kestabilan harga di mana hal ini akan didapatkan melalui SRG.

"Kita tahu supplay chain untuk mendapatkan barang perlu beberapa layer. Dengan menjadi pengelola gudang SRG, maka anggota Aprindo langsung bisa mendapatkan barang, dan pada akhirnya masyarakat akan mendapatkan harga yang lebih baik.  Upaya bersama yang dilakukan Aprindo dan KBI ini adalah dalam muara untuk ketersediaan barang, kestabilan harga, dan berujung pada konsumsi," imbuh Roy

Sebagai catatan, sepanjang tahun 2020, jumlah resi gudang yang diregistrasikan mencapai 428 RG dari 8 komoditas dengan volume 9.593.717 kg senilai Rp 200,784 Miliar.

Sedangkan di tahun 2021, sepanjang semester I jumlah resi gudang yang telah diregistrasi mencapai 230 RG.  Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 49% dibandingkan selama periode yang sama di tahun 2020, di mana Resi Gudang yang diregistrasi mencapai 154 RG.  

Dari sisi jumlah komoditas, sepanjang semester I 2021, jumlah komoditas yang masuk resi gudang mencapai 10 Komoditas.  Sedangkan diperiode yang sama di tahun 2020, jumlah komoditas yang masuk resi gudang mencapai 6 Komoditas. 

Dari sisi volume barang, sepanjang semester I 2021 total volume komoditas yang diresigudangkan mencapai 5.517.288 kg, atau meningkat sebesar 44 % dibandingkan periode yang sama di tahun 2020 di mana tercatat sebanyak 3.823.248 Kg.

Baca Juga: Aprindo menilai pemberian insentif PPN DTP sewa gerai tak selesaikan masalah

Sedangkan dari sisi nilai barang, sepanjang semester I 2021 total nilai barang yang diregistrasikan ke resi gudang mencapai Rp 170,995 Miliar, meningkat 124 % dibandingkan semester I 2020 dimana nilai barang yang diresigundangkan mencapai Rp. 76,186 miliar.

Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia Jerry Sambuaga menyambut baik langkah yang dilakukan KBI dan Aprindo. Menurutnya, kerja sama ini merupakan langkah awal untuk memantapkan sinergi dan kolaborasi dalam hal pemanfaatan resi gudang.

"Keduanya memiliki posisi strategis, Aprindo di retail dan KBI adalah Pusat Registrasi Resi Gudang. Apa yang dilakukan KBI dan Aprindo ini tentunya sejalan dengan yang dijalankan Kementerian Perdagangan untuk terus meningkatkan pemanfaatan SRG," tutup Jerry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×