Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) penyedia jasa angkutan KRL Commuter Line ikut berupaya mencegah dampak persoalan lingkungan dengan memperkenalkan konsep Stasiun Ramah Lingkungan. Pasalnya warga perkotaan seperti di Jabodetabek saat ini dihadapkan persoalan lingkungan seperti perubahan iklim, konsumsi energi dan pengelolaan sampah.
Tahap awal, perusahaan menerapkan konsep ramah lingkungan di Stasiun Sudirman, Stasiun Jurangmangu dan Stasiun Klender. Peresmian operasi Stasiun Ramah tersebut dilakukan hari ini di Stasiun Sudirman disaksikan oleh Sekjen KLHK, Executive VP PT KAI Daops 1 Jakarta dan Direktur Utama KCI.
Baca Juga: KAI dan KCI bangun posko sampai terjunkan 11.191 personel keamanan
"Substansi ramah lingkungan sesuai dengan arahan KLHK adalah efisiensi energi, air, material dan pengelolaan sampah. Pemeniban substansinya dengan dilengkapi sarana informasi dan edukasi yang cukup kepada penumpang commuter line," ujar Wiwik Widayanti, Direktur Utama KCI di Jakarta, Selasa (17/12)
Tidak hanya itu, dalam lingkungan internal perusahaan pun mulai 1 Januari 2020 mendatang akan diterapkan pelarangan penggunaan air minum dalam kemasan plastik. Selain itu, KCI juga mengambil langkah-langkah penghematan energi dan langkah program KCI Go Green.
Saat ini di ketiga Stasiun Ramah Lingkungan, KCI menyiapkan teknologi dan fasilitas pelayanan penumpang yang mengusung konsep ramah lingkungan. Diantaranya adalah dengan implementasi isi ulang daya ponsel dengan sumber listrik panel surya, pengelolaan sampah dengan pemilagan jenis sampah dan dilengkapi rumah sampah serta taman stasiun yang lebih sejuk dan asri.
"Di masa yang akan datang KCI akan mendorong inkubasi untuk ramah lingkungan dan jumlah Stasiun Ramah Lingkungan juga akan bertambah. Apa yang kami buat hari ini adalah tanggungjawab untuk anak cucu kita," lanjutnya.
Baca Juga: Ini tugas utama anak usaha MRT Jakarta dan KAI
Sebagai fasilitas pendukung konsep ramah lingkungan, KCI juga menyediakan pengering tangan sebagai pengganti tisu, penggunaan tipe keran hemat air, pembuatan biopori, penggantian kipas angin dengan high volume low speed (HVLS), hingga penggunaan timer otomatis pengatur hidup/mati lampu di stasiun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
