Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perintis Triniti Properti Tbk. (TRIN) menyampaikan kinerja tahun ini sangat ditopang oleh kebijakan pemerintah di bidang properti.
Ray Farandy Head of Public Relations TRIN menjelaskan kebijakan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) mendorong kepemilikan properti menjadi lebih mudah.
"Ada beberapa faktor pendorong naiknya marketing revenue TRIN yaitu kebijakan pemerintah di bidang properti yang mendorong kepemilikan properti menjadi lebih mudah seperti PPN DTP dan penurunan suku bunga acuan," ujarnya kepada Kontan, Selasa (26/11).
Ia melanjutkan, pemulihan ekonomi selepas pandemi juga menjadi faktor pendukung lain capaian marketing revenue Perusahaan bisa meningkat signifikan.
Asal tahu saja, per Oktober 2024 TRIN mencatat marketing revenue sebesar Rp1,4 triliun secara year to date (ytd) atau naik sebesar 113% dari periode tahun lalu. Tahun ini saja, TRIN membidik penerimaan marketing sales di angka Rp1,2 triliun.
Baca Juga: Triniti Land (TRIN) Catat Pendapatan Marketing Rp 1,4 Triliun per Oktober 2024
TRIN Lebih jauh memaparkan bahwa penjualan salah satu proyek landed house eksklusif yang berlokasi di Sentul, Sequoia Hills menyumbang kontribusi signifikan dalam kinerja Perusahaan.
"Dengan capaian tersebut, Triniti Land yakin dapat menutup tahun 2024 dengan capaian marketing revenue Rp1,5 triliun," ujarnya.
TRIN optimistis tren pertumbuhan kinerja ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun karena katalis positif berupa insentif PPN DTP masih akan ada sampai akhir 2024. TRIN juga menyampaikan bahwa beberapa proyeknya di sejumlah daerah juga masih akan terus melanjutkan progressnya sehingga seharusnya tren ini terus berlanjut hingga tahun depan.
Melihat tahun depan, TRIN menyatakan bahwa kenaikan PPN 12% bukan menjadi tantangan berarti asalkan Pemerintah masih memberlakukan perpanjangan PPN DTP.
"Dari sudut pandang properti, kenaikan PPN jadi 12% kami rasa tidak akan menjadi tantangan yang berarti, dengan catatan pemerintah terus memberikan insentif seperti perpanjangan PPN DTP atau mungkin pembebasan BPHTB," imbuhnya.
Berbicara mengenai capex, Ray mengatakan perusahaan masih mengumpulkan datanya.
Per September 2024 lalu, TRIN mencatat penjualan di angka Rp194,27 miliar atau meningkat 184,35% dibandingkan dengan perolehan pada periode yang sama sebesar Rp68,32 miliar di tahun 2023.
Perusahaan masih membukukan kerugian bersih komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp45,17 miliar, menyusut tipis 1,31% dari nilai Rp45,77 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Pada tahun 2025, TRIN akan lebih mempertahankan kinerja di sektor lahan industri melalui Holdwell Business Park yang berlokasi di Lampung. Hal tersebut dilakukan selain membangun hunian berupa landed house dan high-rise.
"Hadirnya Holdwell Business Park di Lampung menjadi bukti concern Triniti Land untuk turut mengembangkan industri logistik dalam negeri. Business park yang memiliki luas 12,5 hektare ini akan menjadi kawasan penting dalam jalur logistik dan perdagangan antara Jawa dan Sumatra," paparnya.
TRIN mencatat penerimaan aset sejumlah Rp2,17 triliun per Oktober 2024, meningkat 1,80% dibandingkan akhir 2023 di angka Rp2,21 triliun. Jumlah liabilitas ada di angka Rp1,61triliun atau meningkat 1,89% dari tahun 2023 yang sebesar Rp1,58 triliun. Pos ekuitas ada di nilai Rp560,35 miliar atau turun 10,02% dibandingkan tahun 2023 di angka Rp622,76 miliar.
Baca Juga: Marketing Revenue TRIN Telah Mencapai 91% Target Akhir 2024
Selanjutnya: Gaji Guru Naik Mulai 2025, Guru Honorer yang Telah Lulus PPG Naik 2 Juta
Menarik Dibaca: Muncul Memar? Ini 5 Efek Kekurangan Vitamin C pada Kulit yang Harus Anda Tahu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News