kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kebutuhan Mold & Dies didominasi sektor otomotif


Selasa, 29 Oktober 2019 / 16:35 WIB
Kebutuhan Mold & Dies didominasi sektor otomotif


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pembuatan komponen pabrik manufaktur (tools) seperti mold, dies, jig dan fixtures merupakan bagian dari product engineering yang memerlukan tingkat pengetahuan, keahlian dan ketrampilan yang tinggi dalam suatu industri manufaktur.

Kemampuan tersebut akan meningkatkan level value of chain sebuah proses produksi dari aspek teknologi.

Baca Juga: Sektor industri Jepang meningkat, penjualan ritel turut terkerek

Harjanto, Direktur Jenderal Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin dalam pembukaan pameran mold & dies (cetakan plastik & aluminium) mengatakan industri ini sangat diperlukan bagi sektor lainnya, dimana pengguna terbesarnya merupakan otomotif sebanyak 41%-64%.

Sisanya sektor industri elektronika, office and home appliances sebesar 8%-30%, sektor industri packaging sebesar 10%, sektor industri obat 6 % dan akan terus tumbuh digunakan pada beberapa sektor lainnya.

"Pasar Industri Pembuatan Tools  sangat menjanjikan, sebagai contoh untuk 1 model Mobil memerlukan lebih dari lebih dari 3.000 jenis cetakan (Mold & Dies) untuk penggunaan 8-15 tahun berdasarkan siklus model. Sedangkan untuk kebutuhan facelift diperlukan sekitar 35 jenis cetakan, diperkirakan 2 tahun sekali," terang Harjanto saat pembukaan, Selasa (29/10).

Baca Juga: Imbas perang dagang, beberapa pabrik elektronik di AS mulai PHK karyawan

Indonesia dalam pengembangan industri pembuatan tools telah tertuang dalam RIPIN 2015-2035 dan dijabarkan dalam Kebijakan Industri Nasional 2020-2024 yang disusun saat ini. "Negara ASEAN yang menjadi basis Industri otomotif seperti Malaysia, Thailand dan Philipina juga memiliki program pengembangan nasional dan daya saing negeri menjadi tantangan tersendiri," ungkap Harjanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×