kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kejar pasar 8%, Nissan Motor susun strategi baru


Kamis, 28 April 2016 / 06:00 WIB
Kejar pasar 8%, Nissan Motor susun strategi baru


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Agen pemegang merek (APM) mobil Nissan kembali menyusun rencana bisnis. Hingga tahun 2018 nanti, Nissan ingin memperbesar pasar menjadi 8% dari realisasi 3% tahun 2015 lalu.

Untuk mengejar target, per 1 April lalu, Nissan Motor menempatkan Antonio 'Toti' Zara sebagai presiden direktur Nisan Motor Indonesia (NMI) yang baru. Di Indonesia, Toti punya pekerjaan rumah mengembalikan performa penjualan Nissan yang turun dua tahun belakangan.

Berbekal pengalaman memimpin Nissan Filipina dengan pertumbuhan penjualan 65%, Toti mendapatkan target mengejar pertumbuhan penjualan di Indonesia. Sayang, Toti enggan menetapkan target penjualan jangka pendek atau tahun ini.

"Kami akan meningkatkan pangsa pasar Nissan jadi 8% tahun 2018,” kata Toti, Rabu (27/4).

Tak hanya merek Nissan, Toti ingin memperbesar pasar Datsun di pasar low cost green car (LCGC). Untuk Datsun, Toti membidik penguasaan pangsa pasar 20% tahun 2018. Untuk mencapai target, Toti berencana menambah segmen mobil baru untuk Nissan dan Datsun.

Selain soal produk, Toti akan meningkatkan layanan servis. "Ada pelayanan service 24 jam dan membuka penjualan suku cadang online," kata dia.

Selain menambah pangsa pasar, Toti akan menambah cakupan penjualan yang masih 63% dengan 120 diler. Ia menargetkan, cakupan penjualan bisa mencapai 80% tahun 2018 dengan 150 diler milik sendiri.

Selain itu, Nissan akan mengandalkan ekspansi diler mitra lewat PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk dan PT Indomobil Sukses International Tbk. "Hingga tahun 2018 kami berharap ada penambahan 30-40 diler," jelasnya.

Soal produksi, Nissan belum punya berencana menambah investasi, sebab pabrik terbarunya baru beroperasi tahun 2014 lalu. Secara umum, ia optimistis, industri otomotif masih jadi kunci industri manufaktur di Indonesia.

"Potensi pertumbuhan penjualan mobil Indonesia besar, karena kepemilikan mobil masih rendah," tambah Toti. Sebagai informasi saja, penjualan Nissan tiga bulan pertama tahun ini tercatat 5.460 unit. Sementara, penjualan Datsun pada periode yang sama sebanyak 9.444 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×