Sumber: TribunNews.com | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Tingginya harga daging sapi yang memicu aksi mogok para pedagang daging mendapat perhatian serius dari pemerintah. Kementerian Perdagangan akan memanggil rumah potong sapi, feed loader, dan pedagang sapi guna menyikapi persoalan tersebut.
"Kami akan panggil semua feed loadernya dan juga pedagangnya. Dipanggil untuk mengatasi," kata ujar Menteri Perdagangan Rachmat Gobel di Kantor Kementerian Pertanian, Senin (10/8/2015).
Selain itu, Kementerian Perdagangan (Kemdag) juga akan mengimpor daging sapi asal Australia sebanyak 50.000 ton demi memenuhi kebutuhan masyarakat. "Impor bakalan akan kita keluarkan 50.000 ton (daging sapi) lagi," ujar Rachmat.
Rachmat menagatakan sudah memberikan kewenangan distribusi dan penyerapan daging sapi kepada Perum Bulog. "Saya sudah berikan kepada Dirut Bulog," kata Rachmat.
Menurut Rachmat, impor sapi dilakukan karena sudah mengganggu konsumsi masyarakat. Dalam hal ini kelangkaan daging sapi sudah meresahkan pedagang sehingga harga dinaikkan. "Langkanya (stok daging sapi) jelas, kalau mengganggu roda perekonomian kita harus segera ditindak," ungkap Rachmat.
Harga daging sapi mengalami kenaikan dari harga awal Rp 90.000 per kg menjadi Rp 130.000 per kg. Hal ini terjadi akibat kekurangan pasokan daging sapi potong di dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News