kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%

Kemenhub Kaji Lonjakan Impor Truk CBU China, Soroti Klasifikasi sebagai Barang Modal


Sabtu, 09 Agustus 2025 / 20:35 WIB
Kemenhub Kaji Lonjakan Impor Truk CBU China, Soroti Klasifikasi sebagai Barang Modal
ILUSTRASI. Gedung Kementerian Perhubungan. Kemenhub tengah menaruh perhatian serius pada lonjakan jumlah impor truk utuh asal China yang pada tahun 2024 mencapai 13.669 unit.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah menaruh perhatian serius pada fenomena lonjakan impor truk utuh atau completely built-up (CBU) asal China yang pada tahun 2024 mencapai 13.669 unit, dengan nilai impor sebesar US$647 juta.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan, mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini mengkaji secara mendalam persoalan tersebut, termasuk berkoordinasi lintas kementerian dan lembaga terkait.

“Ini menjadi concern kita juga. Kami sedang mengundang beberapa kementerian/lembaga terkait untuk membahas masalah ini,” ujar Aan di Jakarta, Jumat (8/8).

Baca Juga: Dexa Group Gandeng AC Health untuk Perluas Akses Obat di Filipina

Ia menjelaskan, salah satu sorotan dalam kajian ini adalah klasifikasi truk impor dalam dokumen manifes yang tercatat bukan sebagai kendaraan, melainkan sebagai barang modal. Kondisi ini dinilai perlu perhatian khusus, terutama terkait prosedur pengujian kendaraan demi keselamatan.

“Di manifes, keterangan barang itu bukan berbunyi kendaraan, melainkan barang modal. Ini menjadi perhatian kami untuk dilakukan pengujian karena menyangkut keselamatan,” tegasnya.

Aan menambahkan, Kemenhub juga menerima banyak masukan terkait penggunaan kendaraan angkutan barang, termasuk yang beroperasi di sektor pertambangan.

Sementara itu, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, tren impor kendaraan CBU di Indonesia, termasuk segmen kendaraan komersial, masih cukup tinggi. 

Meski demikian, penjualan truk domestik mengalami penurunan. Pada kategori truk dengan gross vehicle weight(GVW) 5–10 ton, penjualan turun 14,36% dari 20.891 unit pada semester I-2024 menjadi 17.891 unit pada semester I-2025.

Gaikindo menilai kinerja penjualan kendaraan komersial, termasuk truk, tertekan oleh perlambatan ekonomi baik di tingkat domestik maupun global.

Baca Juga: Kemenhub Tengah Kaji Subsidi Angkutan Feeder untuk Tekan Ongkos Transportasi Harian

Selanjutnya: Tiga Tentara Thailand Kena Ranjau Darat Saat Berpatroli di Daerah Perbatasan

Menarik Dibaca: Lindungi Uang di Era Digital, Berikut Ini Tips dari Jalin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×