kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenhub Minta Bandara Banyuwangi Pelihara Konsep Green Airport


Senin, 09 Januari 2023 / 15:42 WIB
Kemenhub Minta Bandara Banyuwangi Pelihara Konsep Green Airport
ILUSTRASI. Calon penumpang berjalan di kawasan Bandara Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (14/3/2021). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/aww.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Perhubungan Udara M. Kristi Endah Murni Kementerian Perhubungan pada Minggu (8/1) kemarin melakukan peninjauan fasilitas di Bandar Udara Banyuwangi dan Akademi Penerbang Indonesia (API) di Banyuwangi, Jawa Timur.

Kristi mengatakan, fasilitas yang tersedia di Bandara Banyuwangi sudah lengkap dan dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna jasa transportasi udara.

"Bandara Banyuwangi ini memiliki arsitektur khas daerah Banyuwangi sekaligus bandara yang mengusung konsep green airport. Ciri khas ini harus dipelihara dan dipertahankan," ujar Kristi dalam keterangan tertulis, Senin (9/1).

Arsitektur Bandara Banyuwangi tersebut terinspirasi dari penutup kepala Suku Osing yang merupakan suku asli Banyuwangi.

Baca Juga: Dana kelolaan Investasi INA Sudah Mencapai US$ 31 Miliar

Selain itu bandara ini memiliki sistem udara alami dengan ventilasi dan pengaturan ruang yang membuat udara mengalir secara optimal.

Dengan mengusung konsep green airport yang menggunakan rumput dan kayu, arsitektur unik Bandara Banyuwangi mendapat penghargaan Aga Khan Award for Architecture 2022. Penghargaan tersebut merupakan salah satu penghargaan tertinggi dalam bidang arsitektur.

Sebagai informasi, Bandara Banyuwangi yang berada di Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi berdiri di atas tanah seluas 125,5 Ha. Panjang runway saat ini mencapai 2.450 meter dengan lebar 45 meter sehingga bandara ini dapat melayani pesawat tipe Boeing 737 maupun Airbus A 320.

Untuk sisi darat, terdapat gedung terminal internasional seluas 600 meter persegi yang mampu menampung kapasitas hingga 80 ribu penumpang per tahun.

Sedangkan gedung terminal domestik berukuran 10.000 meter persegi sehingga mampu menampung kapasitas hingga 500 ribu penumpang per tahun.

“Mudah-mudahan di 2023 ini terjadi peningkatan jumlah penumpang maupun pergerakan pesawat di Bandara Banyuwangi, sehingga mobilitas masyarakat dan barang dari dan ke Banyuwangi serta daerah sekitarnya dapat terlayani dengan baik,” ucap Kristi.

Pada kesempatan yang sama, mewakili Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kristi juga melakukan kunjungan ke Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi.

Baca Juga: Tingkatkan Kunjungan Wisman, Pengusaha Inginkan Kebijakan Pro Industri Pariwisata

"Kami bangga dengan adanya sekolah penerbang pertama yang mampu mengoperasikan pesawat amfibi dan mengelola bandara perairan (seaplane), sehingga mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia," jelas Kristi.

Sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan di bawah SDM Perhubungan, API Banyuwangi diharapkan terus berperan menjadi sekolah penerbang yang mampu menjadi wadah dalam menyiapkan SDM Penerbangan yang kompeten dan berprestasi.

"Begitupun dengan seluruh pegawai dan civitas akademika API Banyuwangi, agar mendukung penuh seluruh kegiatan belajar mengajar, bekerja secara profesional dan melakukan update kemampuan sesuai kebutuhan industri penerbangan,” pungkas Kristi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×