kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemenperin dorong IKM logam perkuat suplai


Sabtu, 09 Desember 2017 / 20:15 WIB
Kemenperin dorong IKM logam perkuat suplai


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian mendorong industri kecil dan menengah (IKM) sektor logam berperan dalam rantai pasok manufaktur di dalam negeri. Upaya ini dilakukan agar terjalin kerja sama yang saling menguntungkan antara IKM dengan industri besar sehingga keduanya semakin berdaya saing, memiliki akses pasar yang luas, dan strukturnya lebih dalam.

“Penguatan peran IKM logam terhadap supply chain di dalam struktur industri nasional, kami telah lakukan melalui fasilitasi kemitraan IKM dan industri besar,” kata Direktur Jenderal IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih dalam keterangan tertulis kepada Kontan.co.id pada Sabtu (9/12) dalam Seminar Nasional Industri Logam dalam rangka Sewindu Unit Pelayanan Teknis (UPT) Logam di Yogyakarta.

Kemenperin mencatat, industri logam baik skala besar maupun IKM menunjukkan kinerja positif dan berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Pada triwulan III tahun 2017, cabang industri pengolahan non-migas yang mengalami pertumbuhan tertinggi dicapai oleh industri logam dasar sebesar 10,6%.

“Sementara itu, IKM logam memberikan nilai tambah sebesar Rp 34 triliun dengan jumlah mencapai 145 ribu unit usaha dan menyerap tenaga kerja sebanyak 400.000 orang pada tahun 2015,” ungkap Gati.

Menurutnya, beberapa IKM logam dalam negeri menjadi pemasok komponen bagi industri besar seperti produsen otomotif dan elektronika.

Dalam program kemitraan, upaya yang telah dilaksanakan Ditjen IKM Kemenperin, antara lain kerja sama PT. INKA dan PT. KAI dengan Koperasi Batur Jaya yang menaungi IKM Logam Ceper, Jawa tengah untuk menyalurkan komponen kereta api.

Selain itu, dilakukan MoU pemenuhan kebutuhan bahan baku pembuatan alat perkakas pertanian seperti cangkul, sekop, mata garu, egrek dan dodos yang melibatkan PT. Krakatau Steel, PT. Boma Bisma Indra, PT. Sarinah dan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia.

Sementara itu, perkembangan IKM logam di Kota Yogyakarta juga terus digenjot pertumbuhannya. Untuk terus men-support IKM dalam pengadaan alat produksi dan inovasi produksi, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta mendirikan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Logam pada tahun 2007. Saat ini UPT Logam kota Yogyakarta telah membina 67 IKM aluminium.

Pemerintah Kota Yogyakarta memberikan investasi sebesar Rp6,5 milliar kepada UPT Logam kota Yogyakarta berupa Belanja Modal Pengadaan Mesin Injeksi Aluminium. Setelah Pemerintah Kota Yogyakarta memberikan investasi, retribusi UPT Logam Kota Yogyakarta mampu membukukan pendapatan yang terus meningkat.

Pada 2016, retribusi pembuatan molding dan sebagainya bisa mencapai total Rp287 juta. Jumlah ini melonjak ke angka Rp 431 juta pada tahun 2017. UPT Logam Kota Yogyakarta terus meningkatkan berbagai pelayanan dan telah menetapkan kompetensi intinya sebagai Pembuat Cetakan (Mold Maker) yang profesional. Selain itu, dalam tugasnya memfasilitasi IKM dalam pembuatan stampspare part mesin, pembuatan aksesori dan modifikasi, rekayasa mesin dan uji kompetensi bahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×