kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenperin proyeksikan pertumbuh industri manufaktur 2021 bisa tumbuh 3,95%


Senin, 04 Januari 2021 / 18:00 WIB
Kemenperin proyeksikan pertumbuh industri manufaktur 2021 bisa tumbuh 3,95%
ILUSTRASI. Kementerian Perindustrian


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenp0erin) memproyeksikan, jika pandemi sudah bisa dikendalikan dan aktivitas ekonomi sudah kembali pulih, pertumbuhan industri manufaktur di tahun ini bisa tumbuh 3,95%. 

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan terdapat tiga subsektor yang diproyeki mampu mencatatkan akselerasi pertumbuhan ciamik pada 2021, yakni industri makanan, minuman, serta kertas dan barang dari kertas. Kemenperin mencatat, industri minuman misalnya, dapat tumbuh 4,39% secara tahunan pada 2021.

Selain itu, Agus menyatakan, pihaknya akan memberikan perhatian khusus pada beberapa sektor manufaktur, seperti industri farmasi, produk obat, kimia, obat tradisional, bahan kimia, barang dari bahan kimia, logam dasar, dan makanan.

Untuk tahun ini, pertumbuhan industri tersebut diperkirakan kembali ke jalur positif. Seluruh subsektor manufaktur digadang-gadang kembali bergairah. “Dengan asumsi pandemi sudah bisa dikendalikan dan aktivitas ekonomi sudah bisa kembali pulih, kami memproyeksikan pertumbuhan industri manufaktur pada 2021 akan tumbuh 3,95%,” jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (4/1). 

Optimisme tersebut sejalan dengan investasi pada industri pengolahan nonmigas yang masih tumbuh positif. Pasalnya, kendati pertumbuhan PDB diproyeksikan terkontraksi 2,22% pada 2020, nilai investasinya justru meningkat dan berpotensi melonjak tahun ini.

Sepanjang 2020, nilai investasi industri pengolahan nonmigas diperkirakan mencapai Rp265,28 triliun atau naik 24,48% dari realisasi investasi pada 2019 senilai Rp213,11 triliun. Pada tahun ini, investasi diproyeksikan naik 21,97% menjadi Rp323,56 triliun.

Baca Juga: Kemenperin: PMI Manufaktur Indonesia terus melaju

Adapun pada Desember 2020, hasil PMI Manufaktur Indonesia menembus fase ekspansif. Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Desember 2020 yang tercatat di level 51,3 atau naik dibanding capaian bulan sebelumnya yang berada di posisi 50,6. 

Andrew Harker selaku Direktur Ekonomi IHS Markit mengatakan bahwa perusahaan Indonesia secara umum memiliki catatan akhir yang positif pada tahun 2020, dengan data PMI terbaru yang mengalami kenaikan dalam kurun dua bulan berturut-turut. Data tersebut juga menunjukkan peningkatan sedang pada kondisi bisnis, dan paling tinggi selama sepuluh bulan. 

“Jalan masih panjang mengingat gangguan parah yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, tetapi produsen setidaknya yakin dengan prospek tahun 2021,” jelasnya.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani optimistis, momentum pemulihan ekonomi tahun 2021 akan semakin baik, tecermin dari beberapa indikator ekonomi yang sudah mulai menunjukkan pemulihan. “Misalnya, PMI manufaktur telah kembali ke level ekspansif dan indeks keyakinan konsumen yang mulai mengalami peningkatan. Ini sangat menggembirakan,” terangnya.

Selanjutnya: Kementerian Perindustrian pacu industri fitofarmaka

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×