kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kementan klaim pasokan daging sapi dan kerbau aman


Jumat, 22 Januari 2021 / 13:46 WIB
Kementan klaim pasokan daging sapi dan kerbau aman
ILUSTRASI. Suasana kios penjualan daging sapi di Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, Selasa (20/1/2021). (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian memastikan bahwa stok daging sapi dan kerbau Indonesia masih aman. Stok yang dimiliki pun diyakini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. 

Direktur Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Fadjar Sumping Tjatur Rasa menjelaskan, tahun ini pasokan daging sapi dan kerbau sebesar 473.814 ton. Hal tersebut berasal dari produksi di dalam negeri sebesar 425.978 ton, serta carry over daging sapi/kerbau impor dan daging bakalan dari 2020 yang sekitar 47.836 ton.

Sementara itu, kebutuhan daging sapi dan kerbau di tahun ini berkisar  696.956 ton. Fadjar mengakui masih ada defisit daging sapi sebesar 223.142 ton tahun ini, tetapi dia mengatakan pemenuhan kebutuhan tersebut akan dilakukan melalui impor.

Baca Juga: Butuh anggaran Rp 5,4 triliun untuk peremajaan sawit, pemerintah pastikan dana siap

"Untuk memenuhi kekurangan daging tersebut, pemerintah akan melakukan impor sapi bakalan sebanyak 502.000 ekor setara daging 112.503 ton, impor daging sapi sebesar 85.500 ton, serta impor daging sapi Brasil dan daging kerbau India dalam keadaan tertentu sebesar 100.000 ton,” ujar Fadjar dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Jumat (22/1).

Adapun, dia memperkirakan stok daging sapi/kerbau di akhir tahun 2021 akan sebesar 58.725 ton. Jumlah tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan di Januari 2022.

Lebih lanjut, Fadjar menyebut, impor setara daging di tahun mengalami penurunan sekitar 13,01% dibandingkan 2020. Dia berharap, dengan adanya peningkatan produksi daging dalam negeri, maka penurunan impor akan terus berlanjut.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah juga mengatakan potensi produksi daging sapi dan kerbau dalam negeri di bulan Januari sebanyak 28.790 ton dan kebutuhan konsumsi kurang lebih sebanyak 56.720 ton. Kurangnya pasokan daging ini dipenuhi dari stok daging sapi dan kerbau impor dan sapi bakalan. 

Baca Juga: Buat terobosan, pemerintah targetkan replanting 500.000 ha sawit dalam tiga tahun

“Jumlah stok daging sapi dan kerbau impor per 14 Januari ini ada sekitar 21.980 ton. Rinciannya terbagi di BUMN sebanyak 15.160 ton dan di pelaku usaha/asosiasi sebanyak 6.83 ribu ton. Sementara jumlah stok sapi bakalan di kandang per 14 Januari sebanyak 144.279 ekor atau setara daging 32.330 ton,” kata Nasrullah.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×