Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) menyebutkan, kebutuhan daging sapi dan kerbau tahun 2020 sekitar 600.000 ton.
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, salah satu upaya yang dilakukan melalui impor daging.
Baca Juga: Pemerintah buka peluang impor daging sapi dan kerbau tahun depan
Diantaranya, impor daging kerbau sekitar 60.000 ton, daging sapi dan daging kerbau untuk industri sekitar 129.000 ton dan Sapi bakalan (sapi hidup) 550.000 ekor.
Agung menyebutkan, daging yang diimpor kemungkinan berasal dari Australia, Argentina atau Brazil. Namun hal ini masih dalam pembahasan. "Yang jelas supaya harga bisa turun," kata Agung, Kamis (26/12).
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, saat ini belum ada finaliaasi kuota impor daging tahun depan. Meski begitu Agus menyebutkan, kemungkinan impor daging sapi dari Brazil masih akan diteruskan.
Baca Juga: Duh, hampir 30.000 babi di Sumut terjangkit penyakit demam Babi Afrika
"Belom difinalisasi, masih ada pembahasan berikutnya, kalau nanti berkaitan dengan daging kerbau maupun sapi termasuk beras. Nanti akan ada tahapan lanjutan. Dua minggu lagi," kata Agus.
Senada, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu penugasan dari pemerintah terkait impor yang akan dilakukan tahun depan.
Sebagai informasi, prediksi kebutuhan daging sapi dan kerbau tahun 2019 sebanyak 686.271 ton. Jumlah itu didapat dari ketersediaan daging sapi lokal sebanyak 404.590 ton dan dari impor sebanyak 281.681 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News