kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementan targetkan produktivitas padi di food estate Kalteng capai 5 ton per ha


Minggu, 12 Juli 2020 / 21:13 WIB
Kementan targetkan produktivitas padi di food estate Kalteng capai 5 ton per ha
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kanan), Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kedua kiri) dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) memberikan keterangan kepa


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah mengembangkan food estate di Provinsi Kalimantan Tengah. Sebagai tahap awal, pemerintah akan mulai melakukan intensifikasi di lahan eksisting seluas 28.321 hektare.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi  pun menargetkan, produktivitas padi di lahan tersebut bisa meningkat menjadi minimal 4 ton hingga 5 ton per hektare.

"Dengan teknik budidaya yang baik, benih yang bagus, diharapkan provitas naik minimal 4-5 ton," ujar Suwandi kepada Kontan.co.id, Minggu (12/7).

Baca Juga: Klaster Pangan BUMN bersinergi meningkatkan produktivitas pertanian nasional

Sebelumnya,  Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono memang mengatakan, produktivitas padi di lahan eksisting tersebut baru sekitar 1,7 ton per ha hingga 2,9  ton per ha.

Lebih lanjut Suwandi mengatakan, lahan food estate di Kalimantan Tengah ini akan sudah mulai ditanami dengan pola intensifikasi pada September-Oktober 2020. Nantinya umur tanaman tersebut hingga bisa dipanen hanya berkisar 100 hari atau 3 bulan.

Dia menambahkan, lahan tersebut siap ditanami tahun ini lantaran irigasi di lokasi eksisting tersebut sudah siap meski masih ada sebagian saluran irigasi akan direhabilitasi terlebih dahulu. 

Dalam keterangan tertulis Kementan, lahan seluas 28.321 ha yang akan ditanami tahun ini, terdiri dari 8.747 ha di kawasan eks Pengembangan Lahan Gambut (PLG) dan 19.574 ha di luar kawasan eks PLG.

Dari sisi kesiapan irigasi, ada 19.103 ha yang sudah memiliki irigasi yang baik sedangkan 9.218 ha perlu perbaikan irigasi. 

Proyek food estate kawasan aluvial pada lahan eks lahan gambut ini memiliki lahan potensial seluas 165.000 hektare. Dari lahan potensial tersebut, seluas 85.500 hektare merupakan lahan fungsional yang sudah digunakan untuk berproduksi setiap tahunnya.

Baca Juga: Jokowi tunjuk Prabowo urus lumbung pangan di Kalteng seluas 30.000 ha, ini alasannya?

Sementara 79.500 ha sisanya sudah berupa semak belukar sehingga perlu dilakukan pembersihan (land clearing).

Proyek food estate dengan total luas 165.000 ha tersebut ditargetkan bisa rampung pada 2022 sehingga pengerjaannya dilakukan secara bertahap.

Khusus untuk rehabilitasi irigasi, pengerjaannya pun dilakukan bertahap mulai dari tahun 2020 – 2022 dengan rincian 2020 seluas 1.210 ha senilai Rp 73 miliar, pada 2021 seluas 33.335 ha senilai Rp 484,3 miliar, dan tahun 2022 seluas 22.655 senilai Rp 497,2 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×