kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian BUMN akan melikuidasi 7 BUMN, begini kata pengamat


Rabu, 06 Oktober 2021 / 20:49 WIB
Kementerian BUMN akan melikuidasi 7 BUMN, begini kata pengamat
ILUSTRASI. LogoKementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) . ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nz


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan segera membubarkan tujuh BUMN yang sudah direncanakan. Hingga saat ini proses likuidasi telah dimulai.

Beberapa BUMN yang akan segera dibubarkan di antaranya adalah PT Industri Gelas (Persero), PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT Industri Sandang Nusantara (Persero) merupakan perusahaan tekstil milik pemerintah Indonesia. Kemudian PT Merpati Nusantara Airlines , salah satu maskapai penerbangan nasional yang sebagian besar sahamnya dimiliki besar oleh pemerintah Indonesia.

Menanggapi hal itu, Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menilai posisi beberapa BUMN tersebut dari sisi produk atau jasanya memang sudah tidak mampunyai daya saing. Di tambah lagi kondisi kesehatan keuangan yang sudah tidak prima menjadi alasan dibalik opsi likuidasi oleh Kementerian BUMN. 

Baca Juga: Kementerian BUMN memastikan Mitratel bakal IPO akhir 2021

“Jadi ke depan mungkin Indonesia akan punya lebih  sedikit BUMN tapi punya daya saing dan tingkat kesehatan yang lebih baik,” ujar dia saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (6/10). 

Dia mengatakan tahap proses likuidasi BUMN tentunya akan tunduk pada undang-undang Perseroan Terbatas. Sehingga diperlukannya kurator untuk menghitung hak dan kewajiban perseroan. 

“Baru setelah itu diambil langkah penyelesaian pembubaran persusahaan tersebut,” jelasnya. 

Menurutnya, tujuh BUMN yang dibubarkan tersebut beberapa di antaranya sudah berhenti beroperasi seperti PT Merpati Nusantara Airlines dan PT Kertas Kraft Aceh (Persero). Sementara sebagian lagi memang dinilai sudah jauh dari core business. 

“Seperti PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (Persero) atau PT PANN ini sudah jauh dari core business dan bahkan merugi, Jadi langkah likuidasi BUMN ini menurut saya sudah cukup tepat,” tutupnya. 

Selanjutnya: Setoran Dividen BUMN Sudah Capai Rp 29 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×