kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian BUMN bangun holding pariwisata, begini respons Angkasa Pura


Senin, 02 November 2020 / 20:10 WIB
Kementerian BUMN bangun holding pariwisata, begini respons Angkasa Pura
ILUSTRASI. Direktur Utama Angkasa Pura 1 Faik Fahmi. KONTAN/Muradi/2018/02/26


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi melebur 9 perusahaan yang bergerak di sektor pariwisata.

Adapun BUMN yang akan tergabung pada holding ini yaitu Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, Garuda Indonesia, Citilink, Indonesia Tourism Development Corporation Mandalika dan Labuan Bajo, TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Inna Hotels & resorts, dan Sarinah. Merespon hal ini, Angkasa Pura I dan II membenarkan rencana peleburan 9 BUMN pariwisata tersebut.

"Angkasa Pura I turut mendukung pembentukan Holding Pariwisata dan Pendukung ini dengan berperan aktif pada setiap proses perencanaan pembentukan holding hingga ke proses pembuatan strategi pengembangan bisnis holding seperti perencanaan sinergi rute bersama antara maskapai  dengan operator bandara dan penciptaan permintaan pasar pariwisata," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi, melalui keterangan resmi kepada Kontan, Senin (2/11).

AP I berkata, eksekusi penerbitan badan hukum holding BUMN pariwisata ini ditargetkan dapat selesai di awal 2021.

Sementara itu, AP II berkata permasalahan eksekusi peleburan ditentukan oleh Kementerian BUMN sehingga pihaknya menunggu dan menjalankan arahan lebih lanjut. "Ini merupakan bentuk shareholder action, sehingga terkait timeline pengerjaan, bisa dikonfirmasikan kepada BUMN," ujar Yado Yarismano, VP Corporate Communications AP II kepada Kontan, Senin (2/11).

Baca Juga: Sepanjang Oktober, penumpang di bandara kelolaan Angkasa Pura II naik 19%

Sementara itu, Faik berkata saat ini masing-masing pihak yang akan dilebur, membentuk gugus tugas yang akan mempersiapkan wadah, struktur hingga perencanaan sinergi rute bersama dengan maskapai dan operator bandara.

Selain itu juga dibentuk gugus tugas untuk menciptakan tingkat permintaan, yang bersinergi dengan lembaga pemerintah untuk pemulihan jangka pendek, menengah, hingga panjang sehingga hasilnya diharapkan dapat memperbaiki kinerja ritel, bandara dan pariwisata.

Faik melanjutkan, adapun tujuan pembentukan Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung tersebut yang telah diselaraskan dengan lima prioritas atau lima tujuan strategis BUMN yaitu, mempercepat pengembangan ekonomi dan SDM yang inklusif, pengembangan konektivitas nasional dan global, ekspansi bisnis dan pasar, keunggulan pelayanan dan operasional, optimalisasi manajemen portofolio.

"Dari sisi optimalisasi manajemen portofolio, kami berharap dan fokus pada pengembangan kapabilitas inti tiap entitas untuk memaksimalkan potensi, hingga efiensi portofolio melalui merjer, akuisisi, atau divestasi antar entitas," ujar dia.

Sementara itu, berbicara mengenai kondisi kinerja perseroan di kuartal III 2020, AP I dan AP II masih kompak menutup mulut.

"Untuk kinerja kuartal III dan bagaimana menghandle kerugian, kami akan infokan lebih lanjut," tutup dia.

Selanjutnya: Angkasa Pura II catat kenaikan penumpang pesawat di 19 bandara di tengah pandemi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×