Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan telah ada sejumlah tawaran investasi untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana, mengungkapkan, nuklir dikategorikan sebagai energi baru.
Sejumlah pihak pun sudah menyatakan minat berinvestasi, sayangnya pemerintah tidak serta-merta menjadikan hal tersebut sebagai pertimbangan utama dalam pengembangan nuklir.
Selain itu, berdasarkan survei yang ada, 70% masyarakat telah menerima kehadiran nuklir sebagai teknologi pembangkit. Kendati demikian, pemerintah mengakui masih mempertimbangkan rencana pengembangan nuklir.
Baca Juga: Sejumlah aspek ini perlu jadi perhatian dalam pembahasan RUU Energi Terbarukan
"Pada saat teknologi sudah ada, pada saat pendanaan sudah ada resources data sudah kita punyai, at the end kita juga harus tanya ke masyarakat luas, mau ngak. sementara surveinya meski membaik, sekitar 70% menerima kehadiran PLTN terutama di Bangka maupun Kalimantan Barat. Mereka siap, gubernurnya juga ikut mendukung. meskipun 70% mendukung, tapi harus tetap perhatikan yang 30%," kata Rida dalam diskusi virtual, Kamis (15/10).
Rida pun mengungkapkan, pengembangan nuklir belum akan terjadi dalam waktu dekat pasalnya saat ini masih banyak potensi EBT yang bisa dikembangkan di tanah air.
Pengembangan nuklir berpotensi membuat potensi sumber daya EBT lainnya menjadi tidak tergarap sepenuhnya. "Nuklir tidak dilarang hanya saja karena kita juga punya energy renewable yang masih berlimpah," ujar Rida.
Selanjutnya: Pengembang PLTN menilai ada pasal selundupan dalam pembahasan RUU EBT
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News