kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kementerian ESDM: Konsumsi batubara domestik diproyeksi turun menjadi 141 juta ton


Kamis, 04 Juni 2020 / 17:48 WIB
Kementerian ESDM: Konsumsi batubara domestik diproyeksi turun menjadi 141 juta ton
ILUSTRASI. Kawasan tambang batubara di Kalimatan Selatan


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM memproyeksikan terjadi penurunan konsumsi batubara domestik. Berdasarkan kalkulasi sementara per April 2020, konsumsi batubara dalam negeri ditaksir bakal turun menjadi 141 juta ton dari target semula yang sebesar 155 juta ton.

Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM Sujatmiko mengatakan, proyeksi tersebut dihitung dari data yang terhimpun oleh pengguna batubara domestik. Namun, proyeksi tersebut belum lah bersifat final.

"Konfirmasi dari para end user yang sebesar 141 juta ton masih berupa proyeksi, jadi masih mungkin untuk berubah," kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (4/6).

Baca Juga: Konsumsi listrik dan industri ditaksir anjlok, pasar batubara domestik kian ketat

Sujatmiko menjelaskan, pandemi Covid-19 memang menyebabkan pengurangan proyeksi konsumsi batubara pada kelistrikan untuk kepentingan umum. Namun di sisi lain, terdapat peningkatan kebutuhan batubara untuk listrik pada kegiatan pengolahan dan pemurnian mineral.

Dia mencontohkan, seperti pada Kawasan Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) yang akan mengolah dan memurnikan bijih nikel dan membangun industri turunannya. Dengan kecenderungan pulihnya perekonomian nasional dan peningkatan industri pengguna batubara lainnya, Sujatmiko berharap pasar domestik dapat menyerap pasokan batubara dari para pemegang PKP2B dan IUP yang mempunyai kewajiban pasok dalam negeri alias domestic market obligation (DMO).

Adapun, hingga April 2020, realisasi DMO masih cenderung terjaga sesuai rencana, yakni sebesar 42,84 juta ton atau 27,16% dari target 155 juta ton. "Data realisasi DMO sampai dengan bulan Mei 2020 masih dalam proses rekapitulasi oleh Ditjen Minerba," sebutnya.

Sebagai informasi, pada tahun ini Kementerian ESDM menargetkan produksi batubara sebesar 550 juta ton. Dari jumlah tersebut, sebanyak 155 juta ton dialokasikan untuk keperluan domestik.

Baca Juga: Revisi RKAP masih proses, ini strategi PLN pertahankan kinerja di tengah wabah corona

Sektor kelistrikan menempati porsi paling dominan, yakni sebanyak 109 juta ton untuk keperluan PLN. Sisanya, sebanyak 16,52 juta ton untuk fasilitas pengolahan dan pemurnian, 1,73 juta ton untuk pupuk, 14,54 juta ton untuk semen, 6,54 juta ton untuk industri tekstil, 6,64 juta ton untuk industri kertas dan 0,01 juta ton untuk keperluan briket.

Dalam enam tahun terakhir, serapan batubara dalam negeri selalu menanjak. Terakhir, pada tahun 2019 serapan batubara untuk keperluan domestik mencapai 138 juta ton atau lebih tinggi dibanding realisasi tahun 2018 yang sebesar 115 juta ton

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×