kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian ESDM: Stok BBM selama Ramadhan aman


Rabu, 27 April 2016 / 12:30 WIB
Kementerian ESDM: Stok BBM selama Ramadhan aman


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said memastikan ketersedian pasokan energi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar, elpiji serta listrik selama Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini berada pada posisi aman. Meskipun, konsumsi BBM selain solar, diperkirakan akan meningkat.

Berdasarkan data ESDM, biasanya rata-rata konsumsi premium pada saat Idul Fitri akan meningkat sekitar 12% dibanding konsumsi rata-rata harian. 

Jika saat ini tercatat rata-rata konsumsi harian premium sekitar 70 juta liter, maka dengan peningkatan 12%, kebutuhan premium pada saat idul fitri tahun ini diperkirakan mencapai sekitar 80 juta liter. Sedangkan konsumsi solar menurun sekitar 13% hingga menjadi sekitar 28 juta liter.

“Ketersediaan stok BBM mencukupi kebutuhan selama Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2016. Stok rata-rata diatas 25 hari”, jelas Sudirman usai menghadiri Rapat terbatas dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Selasa (26/4).

Pemerintah dan Pertamina pun telah mengantisipasi agar tidak terjadi gangguan distribusi BBM dan gas. Antara lain, dengan memastikan kelancaran penyaluran BBM dan elpiji. 
Selain itu, juga meningkatkan pelayanan di SPBU dan bekerjasama dengan pihak Kepolisian/Dinas Perhubungan terkait langkah pengamanan terhadap pelaksanaan pendistribusian BBM dan LPG.

Untuk kondisi kelistrikan, perkiraan kondisi pasokan tenaga listrik selama periode lebaran 2016 (H-15 s.d H+15) pada sistem kelistrikan Jawa-Bali, Sumatera dan Indonesia Timur berada pada kondisi “pasokan cukup”. 

Berdasarkan pengalaman selama ini, beban puncak pada hari raya lebaran umumnya lebih rendah dibandingkan dengan beban puncak pada kondisi hari kerja dikarenakan pada hari tersebut industri yang mengkonsumsi tenaga listrik yang sangat besar dan perkantoran libur.

“Pemanfaatan teknologi informasi dalam memantau situasi lapangan, dan mengendalikan pasokan energi secara nasional sangat membantu pengamanan pasokan energi baik berupa BBM, BBG, LPG maupun listrik," lanjut Sudirman.

Sementara untuk antisipasi bencana geologi, Kementerian ESDM membentuk Tim Tanggap Darurat Bencana Geologi yang akan merespon dengan cepat bencana yang terjadi dan meningkatkan kesiapsiagaan 24 jam/hari untuk meningkatkan pemantauan gunung api secara cermat di beberapa gunung api aktif. 

“Kami akan menugaskan pengamat gunung api dan petugas terkait yang dikoordinasikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM untuk memantau aktivitas gunung api dan pergerakan tanah pada daerah-daeah rawan bencana dalam rangka sistem tanggap darurat (early warning system)," tandas Sudirman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×