Sumber: Antara | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Kementerian Perhubungan akan menyerahkan pengelolaan lima bandar udara yang telah berstatus Badan Layanan Umum (BLU) kepada PT Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II.
Kelima bandara tersebut adalah Bandara Internasional Sentani, Bandara Juwata Internasional Tarakan, Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie Palu, Radin Inten II Lampung dan Bandara H.A.S Hananjoeddin Belitung.
Semula, kelima bandara itu masih berstatus unit pengelola bandar udara di Kemhub, sehingga pendapatan dan pengeluarannya terkait dengan kas negara. Dengan status, BLU diharapkan lebih fleksibel dan mandiri secara finansial.
"Ada beberapa bandara yang sekarang sudah menjadi BLU yang siap bekerja sama dengan Angkasa Pura, yakni di Sentani, Tarakan, Palu, Lampung, dan Belitung," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso di Kantor Kementerian Perhubungan Jakarta, Jumat (17/3).
Agus menjelaskan, pembagian pengelolaan tersebut berdasarkan wilayah, yakni PT AP I akan mengelola bandara di Indonesia bagian tengah sampai timur, seperti Sentani dan Tarakan. Sedangkan, AP II akan mengelola bandara di Indonesia bagian barat, seperti Palu, Lampung dan Belitung.
Adapun pengelola bandara bisa berasal dari BUMN maupun perusahaan swasta dengan tentunya memenuhi persyaratan sebagai badan usaha bandar udara (BUBU).
Sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi bagi pengelola bandara, antara lain bidang SDM yang tercukupi, manajemen yang harus komitmen terhadap aspek keselamatan dan mumpuni dari segi keuangan. "Semua lembaga di Indonesia yang memiliki spesialisasi BUBU ini boleh mengoperasikan bandar udara dengan catatan dia sebagai BUBU holder atau mempunyai sertifikat mengelola bandara. Ini yang menjadi persyaratan," kata Agus.
Ia menambahkan proses pengelolaan bandara berstatus BLU tersebut akan menggunakan kerja sama operasi (KSO) dengan PT Angkasa Pura.
Dengan sistem KSO tersebut, Kementerian Perhubungan berharap perusahaan swasta dapat berkembang mengelola bandara yang akan meningkatkan sektor pariwisata di daerah tersebut.
(Mentari Dwi Gayati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News