Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Komunikasi dan Informatika masih mengkaji rencana penghapusan jaringan 3G bagi operator seluler.
Rencana itu sebelumnya disampaikan oleh Menteri Kominfo Johnny G Plate. Kajian tersebut dilakukan untuk memastikan skema penghentian jaringan 3G dan dampaknya bagi masyarakat.
"Terkait penghapusan 3G. Untuk kebijakan ini Kominfo sedang melakukan kajian yang mendalam terkait dengan mekanisme fadeout atau penghapusan 3G di tengah-tengah masyarakat," ujar Juru Bicara Kominfo Dedy Permadi saat konferensi pers, Kamis (30/12).
Sejumlah hal menjadi perhatian dalam kajian yang dilakukan. Antara lain berkaitan dengan kepentingan masyarakat terhadap hilangnya jaringan 3G tersebut.
Penghapusan jaringan diharapkan tidak mengganggu pelayanan yang diterima oleh masyarakat. Selain itu, Dedy juga menegaskan aspek pemerataan jaringan 4G di seluruh wilayah di Indonesia.
Baca Juga: Telkom Berkomitmen Dukung Infrastruktur Pertahanan
"Deadline penghapusan 3G menunggu hasil kajian dari tim internal di Kominfo. Hasil kajian itulah yang akan menentukan eksekusi kebijakan ini akan dilakukan. Sifatnya seperti apa? Itu tergantung hasil kajian," ungkap Dedy.
Sebagai informasi, Johnny bilang dari 83.500 desa dan kelurahan, sebanyak 12.588 desa/kelurahan merupakan wilayah yang tak memiliki jaringan telekomunikasi atau blank spot.
Dari angka tersebut sebanyak 3.435 desa/kelurahan berada di wilayah komersial dan 9.113 desa/kelurahan di wilayah non komersial atau Terluar, Tertinggal, dan Terpencil (3T).
Upaya menggenjot pembangunan Base Transceiver Station (BTS) untuk menyambung jaringan telekomunikasi ke wilayah blank spot tersebut. Johnny menargetkan tahun 2022 seluruh desa/kelurahan akan dapat menikmati layanan 4G.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
