kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemtan optimistis BUMN beri dampak positif bagi bisnis perunggasan


Selasa, 06 Maret 2018 / 20:07 WIB
Kemtan optimistis BUMN beri dampak positif bagi bisnis perunggasan
ILUSTRASI. Anak Ayam Usia Sehari - DOC


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Berdikari akan memulai bisnis perunggasan.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kemtan) I Ketut Diarmita optimistis masuknya Berdikari dalam industri perunggasan akan memberikan dampak yang positif bagi industri perunggasan. "Semoga iklim perunggasan di Indonesia lebih kondusif," ujar Ketut kepada Kontan.co.id, Selasa (6/3).

Bergabungnya Berdikari dalam bisnis perunggasan ini dianggap sebagai salah satu upaya dalam mengatasi berbagai keluhan peternak unggas mandiri yang mengeluhkan kurangnya pasokan DOC PS (parent stok).

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Sugiono menjelaskan kehadiran Berdikari dalam pembibitan unggas adalah untuk tujuan jangka panjang. Pasalnya, Impor DOC GPS oleh Berdikari ini baru akan menghasilkan DOC PS pada sekitar awal  November 2018, artinya baru dapat menghasilkan FS (Final Stock) pada tahun 2019.

Sugiono menambahkan, rencananya Berdikari akan mengimpor DOC sebanyak 36.000. Dari jumlah tersebut diharapkan akan menghasilkan DOC PS sebanyak 353.600 ekor pada September 2018 hingga Juli 2019, dan akan menghasilkan FS pada 2019 potensi normal sekitar 178 juta ekor.

Sugiyono berharap, Berdikari dapat menjadi penyeimbang dan penyedia kebutuhan ayam ras dalam hal penyediaan DOC. Karena itu, menurutnya alokasi yang diberikan pada PT Berdikari telah dipertimbangkan dan diberikan di luar alokasi impor dari perusahaan pembibitan yang sudah ada. Menurutnya, tidak perlu ada kekhawatiran terkait kapasitas yang berlebihan. "Karena itu untuk over supply sudah diperhitungkan," kata Sugiyono.

Ke depannya, Sugiyono berpendapat diperlukan pengawasan dari sisi pendistribusian FS seperti yang tertuang dalam amanat Permentan 32/2017.

Sebagai informasi, hingga saat ini Berdikari telah membangun kandang GPS di Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat dan di Jawa Timur dengan kapasitas masing-masing 18.000 ekor. Berdikari berencana impor DOC sebanyak 36.000 ekor akan tiba seluruhnya pada Maret ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×