kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan harga komoditas bertenaga angkat penjualan alat berat


Minggu, 05 Agustus 2018 / 19:57 WIB
Kenaikan harga komoditas bertenaga angkat penjualan alat berat
ILUSTRASI. Batubara United Tractors UNTR


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) catatkan penjulan alat berat yang signifikan. Sampai tengah tahun ini, lini bisnis mesin konstruksi meningkat sebesar 24% menjadi sebesar Rp 13,9 triliun dibandingkan Rp 11,2 triliun pada periode yang sama tahun 2017.

Sara Loebis, Corporate Secretary PT United Tractorcs Tbk menyebutkan kenaikan tersebut tidak lepas dari peran baiknya harga komoditas. “Pastinya dampak penguatan komoditas batubara,” ujarnya kepada kontan.co.id Jumat (3/8).

Berdasarkan laporan perkembangan usaha perusahaan, lini bisnis mesin konstruksi menjadi kontributor kedua pendapatan dengan berkontribusi 36%. Adapaun sampai Juni kemarin, penjualan Komatsu tercatat tumbuh 37% menjadi 2.400 unit.

Sedangkan untuk mereka lainnya yaitu UD Truck alami peningkatan penjualan menjadi 417 unit dari sebelumnya 276 unit. Sayangnya untuk merek Scania, perusahaan catatkan penurunan penjualan menjadi 533 unit dari sebelumnya 553 unit.

Sara juga menyebutkan kenaikan bukan hanya pada penjualan unit alat berat, tetapi juga pada penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat meningkat sebesar 35% menjadi Rp 4,4 triliun.

“Selain alat, konsumen juga butuh support. Jadi kami siapkan support dari after sales. Kami juga menyediakan mekanik di lapangan,” ujarnya.

Dengan begitu, emiten dengan kode saham UNTR di Bursa Efek Indonesia (BEI) catatkan kinerja yang apik. Melirik laporan keuangan perusahaan, penjualan bersih UNTR tercatat tumbuh 32,32% menjadi Rp 38,94 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 29,43 triliun. Sedangkan untuk laba bersih, UNTR mencatatkan pertumbuhan 60,07% menjadi Rp 5,47 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,42 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×