Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lonjakan kaus varian omicron sejak beberapa waktu lalu, mulai berdampak terhadap rata-rata tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan. Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja menyatakan, tren kenaikan kunjungan ke pusat perbelanjaan mulai melandai sejak minggu lalu.
Kondisi ini utamanya disebabkan oleh peningkatan jumlah kasus positif, terutama dengan adanya penyebaran varian omicron. "Demikian juga dikarenakan adanya pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah melalui peningkatan level PPKM, seperti salah satunya di Jabodetabek yang semula level 1 menjadi level 2," ungkap Alphonzus, saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (1/2).
Alphonzus mencatat, tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan di tahun 2021 terus mengalami tren kenaikan sejak pemerintah memberlakukan berbagai pelonggaran yang dimulai sejak awal Agustus 2021 lalu.
Adapun, rata-rata tingkat kunjungan pada tahun 2021 lalu adalah sekitar 60%, yang mana lebih tinggi dari rata-rata kunjungan pada tahun 2020 yang hanya sekitar 50% dibandingkan dengan sebelum kondisi pandemi.
Baca Juga: Ekonom UI Optimistis Perayaan Imlek Dorong Pertumbuhan Konsumsi Hingga 5%
Guna menyiasati wabah Covid-19 varian omicron ini, APPBI menyebut, ada empat langkah yang dilakukan para pengelola pusat perbelanjaan. Pertama, meniadakan ataupun menghindari kegiatan ataupun acara yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
Kedua, menerapkan protokol wajib vaksinasi yang pemeriksaannya dilakukan melalui aplikasi PeduliLindungi secara lebih ketat, lebih disiplin, dan lebih konsisten.
Ketiga, menerapkan protokol kesehatan, antara lain seperti pemeriksaan suhu tubuh, wajib masker, jaga jarak, cuci tangan dan lain sebagainya secara lebih ketat, lebih disiplin dan lebih konsisten.
"Keempat, ikut membantu percepatan vaksinasi terutama vaksinasi ketiga (booster/penguatan) dengan menyelenggarakan sentra vaksinasi untuk melayani masyarakat umum," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News