kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kenaikan tarif 11 ruas tak dongkrak fulus JSMR


Sabtu, 28 Februari 2015 / 10:37 WIB
Kenaikan tarif 11 ruas tak dongkrak fulus JSMR
ILUSTRASI. Cara ubah smartphone jadi remote TV.


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Rencana kenaikan tarif 11 ruas jalan tol tahun ini belum akan berdampak besar bagi kinerja PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Pasalnya, waktu kenaikan tarif baru dilakukan pada September. Seperti yang kita ketahui, dua tahun sekali perusahaan berkode JSMR di Bursa Efek Indonesia itu menaikkan tarif jalan tol setiap Bulan September.

Nah, tahun ini ada 11 ruas tol yang akan dikenakan tarif lebih mahal. Proyeksi kenaikan tarifnya adalah 9%-12%. Jasa Marga memprediksi baru bisa menikmati kenaikan tarif 11 ruas jalan tol itu sepenuhnya pada tahun 2016 mendatang. "Biasanya kalau di tahun ganjil seperti tahun ini kenaikannya kecil karena kami cuma menikmati tiga bulan saja," kata David Wijayatno, Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga kepada KONTAN, Jumat (27/2).

Tak cuma tarif jalan tol, perusahaan pelat merah itu juga tak berharap banyak dari pengoperasian tiga ruas jalan tol yang akan beroperasi tahun ini. Alasan manajemen Jasa Marga, jarak dari ketiga tol itu termasuk pendek. Ketiga ruas jalan tol itu adalah Gempol–Pandaan yang akan beroperasi April 2015. Panjang tol ini 13,6 kilometer (km). Lalu ruas Surabaya–Mojokerto seksi IV yang diprediksi beroperasi Juli atau Agustus.

Panjang jalan tol yang menghubungkan Krian dan Mojokerto 18,5 km. Terakhir ruas jalan tol Gempol–Pasuruan seksi I yang direncanakan beroperasi di Oktober atau November 2015. Saat ini jalan tol sepanjang 13,39 km tersebut masih terkendala pembebasan lahan.

Sadar bisnis jalan tol tak mendapatkan banyak katalis positif, tahun ini Jasa Marga hanya menetapkan target pertumbuhan pendapatan tol 10%-11%. Tahun lalu pertumbuhan pendapatan jalan tol 14,55%. Pendapatan jalan tol pada 2013 sebesar Rp 5,80 triliun naik jadi Rp 6,65 triliun di 2014. Nah, barulah 2016 Jasa Marga menargetkan pertumbuhan sekitar 15%–16%.

Menurut David, dari realisasi pendapatan jalan tol 2014, berarti target pendapatan tol 2015 adalah Rp 7,32 triliun– Rp 7,38 triliun. Jika target 2015 terpenuhi, berarti target pendapatan jalan tol 2016 adalah Rp 8,42 triliun–Rp 8,56 triliun. Tahun ini, Jasa Marga mengincar pendapatan usaha di luar konstruksi sebesar Rp 8 triliun. Sementara dana belanja modal tahun ini sekitar Rp 5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×