kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kenapa pasar properti menjadi sepi?


Senin, 20 Februari 2017 / 18:53 WIB
Kenapa pasar properti menjadi sepi?


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Di akhir tahun 2016 yang lalu, pasar properti bisa dikatakan menunjukkan kenaikan. Sayangnya, hingga akhir tahun lalu pergerakan dari pasar properti seperti terhambat. Di awal-awal 2017 ini pun juga malas bergerak.

Tidak bergeraknya pasar properti ini tentu disebabkan karena berbagai macam hal, faktor yang berada di luar siklus pun menjadi pemicu. Memang, faktor politik dan keamanan mau tidak mau menjadi sorotan para investor.

Namun, bukan hanya hal itu saja yang mempengaruhi pasar properti. Anda dapat melihat kebelakang saat pasar properti begitu manis di tahun 2009 hingga 2013 lalu. Dalam empat tahun tersebut, properti menggeliat dan mengalami puncak.

Harga properti ketika itu memang mengalami kenaikan yang tidak terkendali. Di lain sisi, kenaikan ini malah membuat pasar menjadi riskan karena kenaikannya yang terlalu tinggi bahkan sudah terindikasi kemahalan alias over value.

Walaupun tidak terjadi gelembung properti besar (bubble), kondisi ini membuat kita harus lebih lama berdiam di pasar agar nantinya properti dapat dijual.

Sekarang ini banyak investor yang memiliki banyak barang dagangan. Namun, barang-barang dagangan itu belum dapat dilepas. Karena inilah roda investasi belum dapat berputar lagi, seiring waktu pasar properti pun mulai lesu dan harapan investor agar asetnya jauh lebih tinggi tidak bisa tercapai.

Bahkan, untuk tahun depan, mungkin kenaikan properti bisa mencapai 7% dalam satu tahun. Banyak orang yang mungkin beranggapan, rugi membeli properti pada masa ini, padahal jika melihat siklus jangka panjang, properti akan menguntungkan. Sekarang ini pengembang tidak bisa menaikkan harga dengan terlalu tinggi karena penjualan sudah mengalami hambatan.

Pasar sekarang ini belum bisa terlihat dengan jelas seperti apa pergerakannya. Akumulasi dari beberapa faktor membuat pasar terhambat. Pasar yang akan menjadi primadona ialah properti dengan harga 500 juta hingga 1 miliar.

Lantas, kapan properti bisa menunjukkan pergerakan yang bagus? Ada berbagai faktor pendorong seperti proyek infrasturktur bisa terasa manfaatnya, adanya tren perekonomian nasional yang semakin baik, hingga dampak politik yang mengalami penurunan.

Rumahku.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×