kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kepak Elang Mahkota di bisnis media kian lebar


Jumat, 28 Desember 2012 / 07:06 WIB
Kepak Elang Mahkota di bisnis media kian lebar
ILUSTRASI. Sejumlah wakil menteri Kabinet Indonesia Maju bersiap untuk dilantik di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/10/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nz


Reporter: Muhammad Khairul | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk kian memantapkan posisinya di bisnis media. Aksi teranyar, Elang Mahkota mengakuisisi Plan B Media Co Ltd, sebuah perusahaan media periklanan luar ruang (out of home advertising media) asal Thailand.

Plan B adalah perusahaan yang bergerak di bidang periklanan luar ruang, seperti iklan di gedung, digital dan bus. Strategi bisnis ini tentu bisa diadaptasi di Indonesia. Elang Mahkota membeli 30% saham Plan B dengan nilai Rp 302,69 miliar atau THB 960 juta.

“Sumber pendanaannya berasal dari kas internal. Kami punya posisi kas yang cukup,” ungkap Sekretaris Perusahaan Elang Mahkota, Titi Maria Rusli. Per 30 September 2012, Elang Mahkota mencatatkan kas dan setara kas mencapai Rp 3,6 triliun.

Tapi manajemen EMTK belum bisa menyampaikan berapa besar kontribusi yang diharapkan dari anak usaha itu. “Kontribusinya belum terlalu besar, karena kami baru mengakuisisi 30% saham,” kata dia. Finalisasi akuisisi Plan B akan dirampungkan pada akhir Januari 2013.

Elang Mahkota Teknologi bergerak di tiga lini bisnis  yakni media, solusi dan konektivitas. Titi mengatakan nantinya bisnis out of home advertising akan masuk ke lini bisnis media.

Di lini media, Elang Mahkota mengendalikan tiga stasiun televisi, yakni PT Surya Citra Media Tbk (SCTV), PT Indosiar Karya Media Tbk (Indosiar), dan O Channel. Di bawah unit usaha ini, Elang Mahkota juga memiliki production house (PH).

Titi mengatakan, penyumbang terbesar pendapatan perusahaan masih berasal dari bisnis media. Kontribusi lini usaha itu sekitar 72% dari total pendapatan perusahaan.

Kemudian, Elang Mahkota menjalankan divisi solusi, yakni menyediakan infrastruktur dan solusi teknologi untuk industri telekomunikasi, perbankan dan pembayaran ritel. Lini bisnis ini juga menyediakan solusi jasa untuk very small aperture terminal (VSAT) terpadu, infrastruktur Smart Card dan distrubusi ritel dari layanan telekomunikasi. Lini usaha ini memberi kontribusi sekitar 27% terhadap total pendapatan konsolidasi Elang Mahkota.

Sementara usaha konektivitas merupakan lini usaha dengan kontribusi yang relatif sangat kecil, yaitu 1% dari total pendapatan. Titi menjelaskan, kontribusi lini usaha ini masih minim karena Elang Mahkota baru meluncurkan NexMedia. Produk TV berbayar atau pay TV ini baru beroperasi November 2011.

Per akhir September 2012, Elang Mahkota mencetak pendapatan Rp 3,47 triliun. Pencapaian itu naik 13% dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 3 triliun.

Sedangkan laba usaha per akhir  kuartal III 2012 mencapai Rp 1 triliun atau hanya naik 2,8% dari kuartal III 2011 sebesar Rp 973 miliar. Namun, laba neto perseroan di akhir kuartal III 2012 melonjak menjadi Rp 3 triliun, dibanding kuartal III 2011 Rp 672 miliar. Ini lantaran Elang Mahkota melepas sebagian kepemilikan sahamnya di SCTV dan Indosiar dan berhasil meraup dana Rp 2,4 triliun.

Yang jelas, aksi Elang Mahkota mengakuisisi perusahaan iklan asal Thailand merupakan salah satu langkah strategis dalam mengembangkan bisnis media.

Sutanto Hartono, Presiden Direktur Elang Mahkota Teknologi, sebelumnya mengatakan tahun depan EMTK akan mengakuisisi satu sampai dua perusahaan di bidang media dan non-media.

Manajemen perusahaan ini enggan membeberkan target pendapatan dan laba bersih 2013 secara mendetail. “Kami harapkan bisa tumbuh 10%-15%,” kata Titi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×