Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Hendra Gunawan
BINTAN. Letak strategis dan potensi alam yang menarik menjadi magnet bagi pengembang asing membangun kawasan pariwisata di Pulau Bintan, di Kepulauan Riau. Salah satunya adalah pengembang asal Malaysia The Haven Sdn Bhd. Mereka yang berencana membangun The Haven Bintan Resort.
The Haven Bintan Resort akan berisi kondominium hotel (Kondotel), hotel, convention center, dan pusat perbelanjaan. Luas proyek itu 26 hektare (ha). "Total nilai keseluruhan proyek sekitar S$ 1 miliar," kata Peter Chan, Chief Executive Officer The Haven Sdn Bhd., saat peletakan batu pertama proyek ini, Sabtu (27/6) lalu.
Untuk tahap awal, The Haven memang akan membangun dua menara kondotel terlebih dahulu. Satu menara berisi 150 unit kamar. Biaya membangun kondotel itu sekitar S$ 200 juta.
The Haven berencana menjual unit kondotel dalam lima bulan lagi. Harga jual unit kamar untuk tipe studio, mulai dari S$ 275.000 per unit kamar.
Target penyelesaian pembangunan The Haven Bintan Resort secara keseluruhan adalah delapan tahun. Jadi kalau tak meleset, proyek itu rampung 2023.
Manajemen The Haven optimistis proyek mereka menjanjikan. Selain menyasar pengunjung dari Singapura, proyek itu juga membidik pengunjung dari China, Korea Selatan, dan negara-negara di kawasan Timur Tengah.
Sementara itu, menanggapi aturan kepemilikan properti oleh asing di Indonesia, Peter menyambut gembira. Dia mendukung Indonesia terbuka menarik investasi asing.
Asal tahu saja, pemerintah daerah Bintan menyediakan lahan sekitar 19.000 ha bagi pengembangan kawasan resor dan hotel di wilayah mereka. Dari luas area itu, baru sekitar 10% yang tergarap.
Ansar Ahmad, Bupati Bintan menyatakan harapan agar, semakin banyak investor yang datang ke Bintan. "Kami memberikan sistem pelayanan yang mudah, one stop service, sehingga investor baik dalam negeri dan asing, tertarik berinvestasi dan memanfaatkan keindahan alam Bintan," tutur Ansar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
