kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Ketegangan di Papua tak ganggu pariwisata nasional


Sabtu, 09 Juni 2012 / 18:11 WIB
Ketegangan di Papua tak ganggu pariwisata nasional
ILUSTRASI. Promo code dan item gratis Roblox terbaru Mei 2021, bertema penyanyi Zara Larsson


Reporter: Dupla Kartini, Kompas.com | Editor: Dupla Kartini

BANDUNG. Meskipun ketegangan di Papua meningkat dalam beberapa hari terakhir, namun situasi itu diyakini tak akan berdampak pada kunjungan wisatawan di Indonesia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu bahkan optimis, target wisatawan tahun ini akan tercapai.

"Papua jauh dari tempat wisata yang ada di Indonesia, tidak ada masalah. Tinggal terus menerus memberikan penjelasan," ujar Mari ketika ditemui di Bandung, Sabtu (9/6).

Menurutnya, wisatawan sudah bisa memahami, ketegangan di Papua tidak akan merembet hingga daerah lain di Indonesia. Dengan demikian, mereka tidak perlu khawatir menghabiskan waktu dan berbelanja di destinasi wisata di Indonesia.

Terkait target kunjungan wisata ke Indonesia, Mari bilang, kondisi pariwisata nasional dua kali lebih baik dari angka global yang sekitar 8% pada kuartal I 2012. Dia optimistis, target wisatan 8 juta bisa tercapai tahun ini, bahkan hingga 10 juta pada 2014 mendatang.

Adapun, demi meningkatkan kualitas kunjungan wisatawan, ada beberapa hal yang dilakukan. Salah satunya, pemerintah mulai melirik bidang lain untuk dikembangkan seperti wisata olahraga atau MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition).

Pengeluaran wisatawan mancanegara mencapai Rp 77 triliun bila dijumlahkan. Kontribusi sektor pariwisata terhadap pendapatan domestik bruto Indonesia mencapai 4% secara langsung, dan 8% secara tidak langsung. (Didit Putra Erlangga Rahardjo/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×