kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kimia Farma Gencarkan Riset dan Inovasi Pengembangan Produk


Rabu, 11 September 2024 / 18:43 WIB
 Kimia Farma Gencarkan Riset dan Inovasi Pengembangan Produk
ILUSTRASI. PT Kimia Farma Tbk


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk terus melakukan transformasi. Perusahaan yang semula fokus memproduksi obat generik ini, kini mulai mengubah diri menjadi korporasi yang berfokus terhadap riset dan inovasi pengembangan produk.

Kimia Farma terus melakukan penelitian dan pengembangan produk farmasi berbasis inovasi untuk membantu mencapai ketahanan farmasi dan alat kesehatan yang diinisiasi pemerintah.

Seiring dengan perkembangan teknologi kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup, Kimia Farma telah berinovasi menciptakan pengobatan masa depan (advanced therapy medicinal products) yaitu produk berbasis sel atau stem cell. 

Baru-baru ini, fasilitas produksi stem cell hasil kolaborasi Kimia Farma dengan RSCM tersebut telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

Baca Juga: Fasilitas Terapi & Produksi Sel Punca RSCM & KAEF Raih Sertifikat CPOB dari BPOM

Jasmine K. Karsono, Direktur Portofolio, Produk dan Layanan Kimia Farma mengatakan, pihaknya mengembangkan serangkaian produk baru untuk tantangan tren pengobatan di Indonesia.

Pengembangan obat first me-too (obat mitu) menjadi upaya Perseroan dalam menghasilkan obat yang berkualitas. “Obat mitu adalah obat yang telah habis masa patennya yang diproduksi dan dijual perusahaan farmasi lain,” kata dia dalam keterangan resminya, Rabu (11/9)

Di samping itu, untuk mendukung riset dan inovasi yang sedang dijalankan, Kimia Farma gencar menggandeng mitra strategis baik dalam negeri maupun global.

Jasmine mengatakan, pihaknya mengamati bahwa salah satu kunci untuk berinovasi adalah melalui kolaborasi lintas sektoral agar dapat membentuk ekosistem kesehatan yang lebih kuat. Oleh karena itu, kata dia, Kimia Farma menyambut baik setiap inisiatif kemitraan strategis.

Kimia Farma juga mendukung pemerintah dalam penanggulangan penyakit tuberculosis (TB) dimana Indonesia merupakan negara dengan prevalensi TB tertinggi kedua di dunia. 

Baca Juga: Industri Farmasi Masih Tergantung Impor Bahan Baku, Pemerintah Akan Lakukan Ini

Perusahaan ini  menggandeng mitra global untuk mengembangkan alat pemeriksaan penunjang diagnosis TB, sehingga dapat memperluas jangkauan diagnosis TB hingga ke daerah.

Ia menambahkan, pengembangan produk first me-too, pengobatan produk berbasis sel, dan kolaborasi dengan mitra strategis adalah upaya-upaya Kimia Farma untuk dapat menjadi perusahaan healthcare terdepan yang menghasilkan obat yang berkualitas dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia. 

“Harapannya, Kimia Farma dapat terus mendukung tercapainya ketahanan kesehatan nasional sehingga dapat mewujudkan visi Indonesia Emas tahun 2045.” pungkas Jasmine.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×