Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan bisnis dari hulu ke hilir terus dilakukan PT Kimia Farma Tbk. Emiten pelat merah berkode saham KAEF pasang target pendapatan yang tinggi
Ganti Winarno, Sekretaris Perusahaan PT Kimia Farma menjelaskan tahun ini Kimia Farma menargetkan pendapatan bisa mencapai Rp 8 Triliun. "Hasilnya dari seluruh lini bisnis Kimia Farma dari hulu hingga ke hilir," kata Ganti Senin (29/1).
Sayangnya pendapatan Kimia Farma di tahun 2017 belum dibeberkan. Sebagai informasi, hingga kuartal III-2017 KAEF telah mencatat pendapatan sebesar Rp 4,3 triliun. Emiten pelat merah ini pun telah membukukan laba Rp 191,97 miliar di periode tersebut.
Demi memantapkan kinerja Kimia Farma menyiapkan agenda penting. Salah satunya lewat akuisisi PT Dwaa Medical Ltd yang akan segera dituntaskan. "Perizinan dari pemegang saham sudah diperoleh dan target triwulan I ini sudah selesai untuk seluruh proses administrasi legal," lanjut Ganti.
Namun, Ganti belum bersedia membeberkan nilai akuisisi perusahaan tersebut. Yang jelas, emiten farmasi pelat merah ini bakal menguasai sekitar 60% saham Dwaa Medical.
Selain itu emiten berkode saham KAEF tidak lama lagi akan punya pabrik pembuatan bahan baku obat. KAEF rencananya akan mengoperasikan pabrik tersebut pada 2018 mendatang.
Bersama perusahaan farmasi asal Korea Selatan Sungwun Pharmacopia Co Ltd, KAEF telah mendirikan perusahan kongsi alias joint venture (JV) bernama PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia (KFSP). Perusahaan ini nantinya akan mengoperasikan pabrik pembuat bahan baku obat di Cikarang, Jawa Barat.
Pabrik ini diprediksi membantu perusahaan untuk mengurangi impor bahan baku obat. "Rencana antara bulan Mei sampai Juni 2018 ini bisa beroperasi," kata Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk Honesti Basyir kepada KONTAN, Senin (29/1).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News