kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.265   -85,00   -0,53%
  • IDX 7.073   -92,58   -1,29%
  • KOMPAS100 1.039   -16,65   -1,58%
  • LQ45 818   -13,93   -1,67%
  • ISSI 212   -2,57   -1,20%
  • IDX30 421   -5,97   -1,40%
  • IDXHIDIV20 506   -5,92   -1,16%
  • IDX80 118   -2,08   -1,73%
  • IDXV30 121   -1,72   -1,40%
  • IDXQ30 139   -1,80   -1,29%

Kinerja Ekspor Mobil Nasional Melambat, Ini Sebabnya


Kamis, 30 Januari 2025 / 20:41 WIB
Kinerja Ekspor Mobil Nasional Melambat, Ini Sebabnya
ILUSTRASI. Petugas melakukan pengecekan mobil di IPCC Terminal Kendaraan, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan ekspor mobil nasional mengalami penurunan 6,5% year on year (yoy) menjadi 472.194 unit pada Januari-Desember 2024. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja ekspor mobil yang diproduksi di Indonesia mengalami hambatan di tengah ketidakpastian global. Kendati begitu, beberapa pabrikan masih mampu membukukan penjualan ekspor yang positif. 

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan ekspor mobil nasional mengalami penurunan 6,5% year on year (yoy) menjadi 472.194 unit pada Januari-Desember 2024.

Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto mengatakan, pelemahan realisasi ekspor mobil nasional disebabkan oleh kondisi ekonomi di beberapa negara tujuan yang mengalami penurunan, sehingga permintaan produk juga ikut terdampak. Pihak Gaikindo sendiri tidak memasang target penjualan ekspor mobil nasional secara spesifik pada 2025, mengingat laju ekspor juga bergantung pada kebijakan prinsipal global dari merek-merek mobil yang ada di Indonesia.

"Ekspor selalu dikendalikan oleh para prinsipal di kantor pusat," tutur dia, Kamis (30/1).

Baca Juga: Toyota Pertahankan Posisi Sebagai Produsen Mobil Terlaris di Dunia pada 2024

Salah satu pabrikan, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) turut mengalami penurunan ekspor mobil merek Daihatsu sebesar 30% yoy menjadi 110.334 unit hingga akhir 2024 silam. 

Marketing Director & Corporate Communication Director Astra Daihatsu Motor Sri Agung Handayani menyampaikan, pihaknya banyak mengekspor mobil ke Filipina, Arab Saudi, dan Meksiko sebagai negara tujuan utama. Pabrik ADM juga tidak hanya memproduksi dan mengekspor model Daihatsu saja, melainkan juga Toyota yakni Raize dan Rush.

Terlepas dari penurunan tersebut, pihak ADM terus berkomitmen untuk selalu fleksibel dalam memenuhi keutuhan dan permintaan ekspor ke masing-masing negara tujuan.

"Meski kondisi ekonomi global melambat, kami tetap optimis bahwa pasar otomotif global akan terus membaik," tutur dia, Kamis (30/1).

Sebaliknya, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) membukukan kenaikan ekspor mobil Toyota dari Indonesia 21% yoy menjadi 166.531 unit pada 2024.

Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam mengaku, kenaikan volume ekspor ini cukup terbantu oleh adanya pengiriman unit mobil yang sempat tertunda pada 2023 dan baru bisa dilanjutkan pada 2024 lalu.

"Jadi sebenarnya bukan tumbuh, tapi relatif tetap posisinya," imbuhnya, Kamis (30/1).

Baca Juga: BYD Hadirkan Denza D9, Begini Kondisi Pasar Mobil Listrik Premium Indonesia

Sebagian besar model yang diekspor TMMIN adalah Toyota Fortuner, Veloz, dan Kijang Innova Zenix. Toyota Indonesia telah mengirim produknya ke puluhan negara di Amerika Selatan, Timur Tengah, dan Asia Tenggara.

TMMIN tetap berupaya mempertahankan tren positif ekspor mobil Toyota dari Indonesia meski ketidakpastian ekonomi global jadi tantangan utama tahun ini.

PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) juga mencetak kenaikan ekspor kendaraan komersial sebesar 14,3% yoy menjadi 8.070 unit pada 2024. Ekspor ini ditujukan ke lebih dari 19 negara tujuan seperti Filipina, Laos, Myanmar, Nikaragua, dan lain-lain.

Presiden Direktur IAMI Yusak Kristian menyatakan, pihaknya terus berupaya memperkuat penjualan ekspor Isuzu dengan menambah setidaknya 4 atau 5 negara tujuan baru di Amerika Selatan. 

"Ini dengan mempertimbangkan permintaan kendaraan komersial dan kondisi ekonomi di kawasan tersebut," tutup dia, pekan lalu.

Selanjutnya: Bukaka Teknik Utama (BUKK) Bangun Anak Usaha Baru di India

Menarik Dibaca: KAI Ubah Sarana Sejumlah KA Mulai Besok, Ini Daftarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×