kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja Ekspor Mobil Nasional Moncer, Bagaimana Peluangnya di Tahun 2024?


Rabu, 24 Januari 2024 / 19:38 WIB
Kinerja Ekspor Mobil Nasional Moncer, Bagaimana Peluangnya di Tahun 2024?
ILUSTRASI. Peluang peningkatan ekspor mobil buatan Indonesia tentu terbuka lebar pada 2024.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tidak seperti penjualan domestik, industri mobil nasional cukup bertaji untuk urusan penjualan ekspor. Peluang peningkatan ekspor mobil buatan Indonesia tentu terbuka lebar pada 2024.

Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan ekspor mobil secara utuh atau completely built up (CBU) Indonesia tercatat sebanyak 505.134 pada Januari-Desember 2023 atau meningkat 6,7% year on year (YoY) dibandingkan ekspor mobil pada tahun sebelumnya yakni 473.602 unit.

Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara menyampaikan, kenaikan angka ekspor mobil nasional sejalan dengan stabilnya kondisi ekonomi di negara-negara tujuan yang berdampak pada peningkatan permintaan produk kendaraan asal Indonesia.

Ekspor mobil nasional masih berpotensi meningkat memasuki tahun 2024 selama tidak ada eskalasi konflik geopolitik dan perubahan kondisi ekonomi global secara ekstrim.

Gaikindo juga menyebut, ada harapan penjualan ekspor mobil nasional dapat mencapai 1 juta unit. Namun, perlu kerja keras ekstra jika ingin mewujudkan ekspor sebanyak itu dalam waktu dekat.

Baca Juga: Pasar Otomotif Masih Berat, Cek Rekomendasi Saham Sektor Ini

Salah satunya adalah memperkuat kemampuan produksi mobil di Indonesia. Sepanjang tahun 2023 silam, produksi mobil nasional tercatat sebanyak 1.395.717 unit. Angka ini justru turun 5,1% YoY dari realisasi produksi mobil pada 2022 yakni 1.470.146 unit. Sebagian besar hasil produksi mobil nasional masih terdistribusikan ke pasar domestik.

Indonesia pun kalah dengan Thailand yang mampu memproduksi 1.708.042 unit mobil pada Januari-November 2023 menurut data ASEAN Automotive Federation (AAF). Padahal, AAF belum merilis data produksi mobil Thailand hingga akhir 2023.

"Kami yakin dari sisi kapasitas produksi, sebenarnya Indonesia bisa menyaingi Thailand. Tinggal soal waktu saja," kata Kukuh, Rabu (24/1).

Optimisme ini mencuat lantaran sudah ada beberapa pabrikan baru yang mampu memproduksi mobil secara langsung di Indonesia dan diharapkan bisa ikut meramaikan pasar ekspor.

Namun, perlu diingat juga laju ekspor mobil nasional cukup dipengaruhi oleh tren permintaan di negara-negara tujuan. "Para produsen tentu akan menyesuaikan kemampuan produksi dan kebutuhan ekspor di negara tujuan," ujar Kukuh.

Sebelumnya, PT Toyota Indonesia Motor Manufacturing (TMMIN) mengumumkan realisasi ekspor kendaraan T-Brand lebih dari 285.000 unit pada 2023 atau lebih rendah 3% dari tahun sebeumnya. Toyota Indonesia mengekspor mobil hingga ke 100 negara di kawasan Asia, Amerika Selatan, Afrika, Timur Tengah, Australia, dan Oseania. Adapun Veloz dan Fortuner menjadi model buatan Toyota Indonesia yang paling laris terjual di pasar ekspor pada tahun lalu yakni mencapai lebih dari 106.000 unit.

Baca Juga: Sejumlah Tantangan Bisa Menghambat Laju Industri Otomotif Tahun Ini

Memasuki 2024, TMMIN menargetkan dapat mengekspor mobil sebanyak 300.000 unit, baik itu mobil berbasis Internal Combustion Engine (ICE) maupun elektrifikasi.
"Kami melakukan ekspansi seperti menambah negara tujuan ekspor ke pasar non tradisional dan diversifikasi model ekspor," jelas Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam, 15 Januari 2023.

Sementara itu, PT Honda Prospect Motor (HPM) meraih penjualan ekspor sebanyak 25.309 unit sepanjang 2023 atau melonjak 180,3% YoY dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 9.030 unit.

Sales Marketing and After Sales Director Honda Prospect Motor Yusak Billy mengatakan, moncernya kinerja ekspor Honda Indonesia cukup dipengaruhi oleh adanya model baru yang dikirim ke luar negeri yakni Honda WR-V. "Kami juga melakukan penambahan beberapa negara tujuan ekspor baru seperti Vietnam, Brunei Darussalam, dan sejumlah negara Amerika Selatan," tutur Billy, Rabu (24/1).

HPM mengaku dinamika permintaan mobil di negara tujuan dan perkembangan situasi ekonomi global akan mempengaruhi kinerja ekspor Honda tahun ini. Walau begitu, HPM yakin pemerintah akan selalu mendukung produsen mobil Indonesia untuk meningkatkan ekspor melalui berbagai kebijakan dan aturan.

Lantas, HPM kini fokus memaksimalkan kapasitas produksi untuk memenuhi setiap permintaan ekspor mobil Honda dari Indonesia.     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×