kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja operasional SMR Utama (SMRU) kurang mumpuni di tahun lalu


Jumat, 07 Februari 2020 / 17:37 WIB
Kinerja operasional SMR Utama (SMRU) kurang mumpuni di tahun lalu
ILUSTRASI. Kinerja operasional SMRU seperti volume pengelupasan lapisan tanah di tahun 2019 hanya 27,3 juta bcm. Angka ini turun dari tahun 2018 lalu


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan jasa pertambangan PT SMR Utama Tbk (SMRU) mengalami penurunan kinerja operasional sepanjang tahun lalu.

Tercatat, volume pengupasan lapisan tanah atau overburden removal (OB) SMRU sebesar 27,3 juta bank cubic meter (bcm) pada tahun lalu. Hasil tersebut turun 17,27% (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 33 juta bcm. Capaian tersebut juga lebih rendah dari target volume OB perusahaan di 2019 yakni 30 juta bcm.

Di sisi lain, volume pengambilan batubara atau coal getting SMRU naik 17,85% (yoy) dari 2,8 juta ton di 2018 menjadi 3,3 juta ton pada tahun 2019. Hasil ini juga lebih tinggi dari target coal getting SMRU di tahun lalu sekitar 2 juta hingga 3 juta ton.

Baca Juga: SMR Utama (SMRU) genjot kinerja operasional tahun ini

Sekretaris Perusahaan SMRU Ricky Kosasih bilang, penurunan volume OB lebih disebabkan adanya keterlambatan pengerjaan kontrak baru dari PT Berau Coal di area Sambarata, Kalimantan Timur. Catatan Kontan, SMRU mendapat kontrak dari Berau Coal pada Agustus tahun kemarin untuk jasa pertambangan batubara dan penyewaan alat-alat berat.

Memasuki tahun ini, SMRU menargetkan volume OB sebesar 34 juta bcm dan coal getting sebanyak 3,3 juta ton.

SMRU pun akan tetap berupaya mempertahankan produktivitas kerja di musim hujan seperti sekarang. Namun demikian, di saat yang sama perusahaan juga tetap memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan kerja.

“Tentu nanti di musim kemarau kegiatan operasional dapat lebih dioptimalkan lagi,” kata Ricky, Jumat (7/2).

Untuk menggenjot kinerja operasional, SMRU telah menyediakan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 230 miliar pada tahun ini. Dana tersebut dipakai untuk melanjutkan program peremajaan alat berat milik perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×