Reporter: Vina Elvira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) mencetak kinerja apik selama semester I-2025. Strategi penetrasi pasar yang dijalankan di tahun 2024 menjadi penopang kenaikan pendapatan perseroan di tahun ini.
Merujuk laporan keuangan, penjualan BUAH naik 55,70% menjadi Rp 1,43 triliun pada semester I-2025. Pada periode yang sama tahun lalu, penjualan BUAH tercatat Rp 922,58 miliar.
Penjualan neto tersebut utamanya ditopang oleh penjualan buah-buahan yang mencapai Rp 1,41 triliun. Lalu disusul oleh ayam beku Rp 31,68 miliar.
Baca Juga: Penjualan Segar Kumala Indonesia (BUAH) Melonjak 55,70% di Semester I-2025
Direktur Segar Kumala Indonesia Renny Lauren mengatakan, fokus utama BUAH di tahun ini bukan hanya pada pertumbuhan pendapatan, namun pihaknya terus memperbaiki komponen penunjang yang dapat meningkatkan kenaikan laba.
“Sehingga perusahaan optimistis dapat mencapai target di tahun 2025 ini,” ungkap Renny, kepada Kontan.co.id, pekan lalu.
Meskipun kinerja perseroan tetap bertumbuh di tengah tantangan daya beli masyarakat, manajemen BUAH terus melakukan pemantauan terkait kondisi ekonomi ke depan.
Di mana daya beli masyarakat yang menurun dan kondisi ekonomi makro yang dapat merubah kondisi pasar, menjadi tantangan utama perusahaan menjalankan bisnis di tahun ini.
Untuk itu, perseroan harus melakukan perencanaan pembelian produk yang lebih matang sambil terus memantau kondisi pasar.
Sebagai strategi pertumbuhan ke depan, Manajemen BUAH akan memperluas penetrasi pasar hinggal ke pelosok Indonesia dan juga strategi pembelian dengan melakukan kerja sama Strategis dengan supplier buah.
Baca Juga: Segar Kumala (BUAH) Fokus Perluas Jaringan Distribusi di Indonesia
“Agenda ekspansi tahun ini adalah pembukaan dua cabang, yaitu cabang Jayapura dan Ternate yang telah dibuka awal tahun 2025,” jelasnya.
Pada tahun ini BUAH menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 12 miliar, denga fokus utama untuk pembangunan gudang berpendingin dan kendaraan berpendingin. Hingga kini serapannya sudah mencapai 70% dari total dana yang disiapkan.
Renny menyebutkan, pihaknya mengincar angka penjualan mencapai Rp 2,4 triliun hingga tutup tahun nanti, dengan perolehan laba bersih sebesar Rp 55 miliar.
Hingga 30 Juni 2025 BUAH mencatat laba tahun berjalan sebesar Rp 21,66 miliar, naik 22% dari laba bersih per 30 Juni 2024 senilai Rp 17,75 miliar.
Selanjutnya: PHK Tembus Hampir 1 Juta Pekerja, KSPN Peringatkan Ancaman Gelombang Baru
Menarik Dibaca: Simak 5 Aplikasi AI Ini yang Benar-Benar Membantu dalam Kehidupan Sehari-hari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News