kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kino Indonesia (KINO) Proyeksikan Penjualan Tumbuh 20% di Tahun 2022


Jumat, 11 Februari 2022 / 21:35 WIB
Kino Indonesia (KINO) Proyeksikan Penjualan Tumbuh 20% di Tahun 2022
ILUSTRASI. Produk PT Kino Indonesia Tbk (KINO)


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kino Indonesia Tbk (KINO) memproyeksikan penjualan tumbuh 20% di tahun 2022. Emiten consumer goods tersebut optimistis tahun ini akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya karena aktivitas masyarakat yang semakin meningkat.

“Meskipun sedang gelombang ketiga covid varian Omicron, namun sejauh ini kesiapan pemerintah cukup baik. Dengan asumsi tersebut, kami meyakini penjualan bisa tumbuh sekitar 20% dari tahun 2021 lalu,” kata Direktur Keuangan Kino Indonesia Budi Muljono kepada Kontan.co.id, Jumat (11/2).

Sebagai gambaran, penjualan KINO di kuartal ketiga tahun 2021 masih ditopang oleh dua produk utama yakni perawatan tubuh sebesar Rp 1,17 triliun dan minuman senilai Rp 1,40 triliun. Kemudian penjualan perawatan tubuh tercatat menurun 29,09% secara tahunan atau yoy. Sementara untuk penjualan minuman berhasil tumbuh 19,12% dari periode yang sama di tahun lalu.

Penjualan KINO juga berasal dari produk makanan sebesar Rp 304,80 miliar, farmasi sebesar Rp 46,22 miliar, dan makanan hewan sebesar Rp 189,63 juta. Penjualan makanan dan farmasi berhasil tumbuh masing-masing sebesar 4,76% dan 13,25%. Sedangkan penjualan makanan hewan merosot tajam hingga 98,29% dari realisasi di kuartal III-2020.

Baca Juga: Berencana Buyback Rp 100 Miliar, SImak Rekomendasi Saham KINO

 

Asal tahu saja, KINO merupakan produsen dari berbagai jenis produk kebutuhan sehari-hari, misalnya Larutan Cap Kaki Tiga, Ovale, hingga Sleek Baby. Budi mengatakan, penjualan KINO di tahun 2021 masih ditopang oleh segmen produk minuman.

Terkait ekspansi, Budi menjelaskan bahwa sejauh ini masih belum ada produk terbaru yang akan diluncurkan. Menurutnya, launching produk baru perlu memperhatikan banyak hal dari potensi market, kesiapan konsumen, dan banyak hal lain. Oleh karena itu KINO akan melihat perkembangan situasi pasar terlebih dahulu.

“Ide selalu ada karena kami merupakan perusahaan yang inovatif dan selalu berusaha mengenali potensi market yang belum tergarap,” ujar Budi.

Budi melanjutkan, menghadapi persaingan bisnis KINO selalu berusaha terus memperluas jaringan distribusi agar lebih lebar dan lebih dalam. KINO berencana bekerjasama dengan rekan distributor sambil terus berkomunikasi untuk menyamakan visi akan potensi yang dimiliki.

Baca Juga: KINO Berencana Buyback 20% Saham

Menghadapi tahun 2022, KINO telah mengalokasikan dana capital expenditure (Capex) sebesar Rp 350 miliar- 400 miliar, yang sebagian besar capex tersebut akan digunakan untuk penambahan kapasitas produksi.

Sayangnya, Budi tidak menjelaskan secara detail bagaimana informasi terkait penambahan kapasitas produksi KINO, ia hanya mengatakan, penambahan kapasitas produksi dilakukan karena melihat masih banyak potensi yang dapat digarap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×