Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Tahun depan PT Resource Alam Indonesia Tbk menargetkan produksi batubara sebanyak 4,5 juta ton. Sementara alokasi dana belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2017 sebesar US$ 1,5 juta.
Katalis positif Resource Alam tahun depan adalah izin usaha pertambangan (IUP) Loa Haur di Kalimantan Tengah yang akan beroperasi mulai pertengahan tahun 2017. Hanya saja, Agoes Soegiarto, Direktur Keuangan PT Resource Alam Indonesia Tbk belum bisa membeberkan proyeksi tambahan produksi batubara Loa Haur.
Selain tambahan sumber produksi, ekspor ke Jepang menjadi katalis positif Resource Alam yang lain. Perusahaan berharap, volume ekspor ke Negeri Sakura tahun depan lebih besar dibandingkan realisasi tahun-tahun sebelumnya. "Tahun lalu kami mengirim satu kapal ke sana, tahun ini mudah-mudahan dua kapal ke sana," ujar Pintarso Adijanto, Direktur Utama Resource Alam Indonesia kepada KONTAN, Selasa (1/11).
Jadwal ekspor batubara Resource Alam Indonesia ke Jepang tahun ini memang baru akan berlangsung kuartal IV 2016. Manajemen perusahaan bilang, saat ini Jepang tengah mencari batubara kualitas medium dengan tingkat kandungan sulfur rendah.
Sepanjang 2016, Resource Alam Indonesia mengejar target produksi maksimal batubara sebanyak 3,5 juta ton. Dari Januari-September 2016, perusahaan berkode saham KKGI di Bursa EFek Indonesia tersebut telah memproduksi 2,64 juta ton batubara. Sementara volume penjualan mencapai 2,63 juta ton batubara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News