kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

KKP akan ubah sistem penangkapan ikan dengan kuota


Senin, 10 November 2014 / 10:54 WIB
KKP akan ubah sistem penangkapan ikan dengan kuota
ILUSTRASI. Ekonom menilai pencairan gaji ke-12 bisa mendorong konsumsi rumah tangga. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Handoyo | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berbenah untuk mengoptimalkan potensi kelautan. Dalam waktu dekat KKP akan mengubah sistem penangkapan ikan dengan pola kuota dan lelang.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, langkah tersebut bertujuan meningkatkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor perikanan, sekaligus menjaga ekosistem. 

Melalui lelang, pengusaha yang mengajukan harga penawaran tertinggi mendapatkan lisensi penangkapan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP-RI). "Kalau moratorium sudah dibuka. Contoh untuk kuota 100 kapal sekian ton, dilelang," kata Susi, akhir pekan lalu.

Saat ini, Indonesia memiliki sebelas wilayah pengelolaan perikanan. Tiga wilayah pertama adalah WPP-RI 571 di Selat Malaka dan Laut Andaman, WPP-RI 572 yaitu Samudera Hindia sebelah Barat Sumatra dan Selat Sunda, WPP-RI 573 di Samudera Hindia sebelah Selatan Jawa hingga sebelah Selatan Nusa Tenggara, Laut Sawu, dan Laut Timor bagian Barat.

Ada juga, WPP-RI 711 meliputi Selat Karimata, Laut Natuna, dan Laut China Selatan, WPP-RI 712 di Laut Jawa, WPP-RI 713 di Selat Makasar, Teluk Bone, Laut Flores, dan Laut Bali, WPP-RI 714 di Laut Sulawesi dan sebelah Utara Pulau Halmahera.

Selanjutnya WPP-RI 715 di Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram dan Teluk Berau, WPP-RI 716 yaitu Laut Sulawesi dan sebelah Utara pulau Halmahera, WPP-RI 717 di perairan Teluk Cendrawasih dan Samudera Pasifik, dan WPP-RI 718 di Laut Aru, Laut Arafura, dan Laut Timor bagian Timur.

Setiap WPP memiliki karakteristik yang berbeda. Kebanyakan WPP di bagian Indonesia timur memiliki potensi sumberdaya ikan pelagis besar sehingga armada yang beroperasi relatif lebih besar ketimbang di WPP bagian barat yang potensi sumberdaya ikannya adalah jenis ikan pelagis kecil. 

Namun, dilihat dari tingkat kepadatan nelayan, WPP bagian barat relatif lebih padat. Sehingga illegal fishing banyak terjadi di WPP bagian timur karena potensi sumberdaya ikan yang dimiliki besar. WPP bagian timur disebut sebagai golden fishing ground.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×